REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan rumah kelas menengah dan mewah mengalami perlambatan. Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman (Apersi) Eddy Ganefo mengatakan, bisnis properti khususnya properti kelas bawah masih bagus.
''Namun, untuk kelas menengah atas terjadi perlambatan,'' kata dia kepada ROL, Rabu (29/4) sore.
Menurut Eddy, penjualan rumah dengan harga di atas Rp 1 miliar mengalami penurunan. Pasalnya, ekonomi masyarakat melemah. Pelemahan itu utamanya terjadi di daerah karena penurunan harga karet dan komoditas lainnya.
Dia melanjutkan, untuk penjualan rumah subsidi bunga KPR dan penurunan besaran uang muka KPR.
''Akhir April ini karena tadi baru ground breaking sejuta rumah dimana rumah subsidi bisa didapatkan melalui KPR dengan DP hanya satu persen dan bunga KPR hanya lima persen,'' ujar dia.