REPUBLIKA.CO.ID,Tipe perempuan kedua yang disebutkan dalam Alquran, yakni perempuan di tengah-tengah kaum yang kafir, tetapi tetap menjaga keimanannya.Yaitu, Asiah istri Fir’aun.
Dalam Surah At tahrim ayat 11, Allah SWT membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata, “Ya Rabb-ku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.”
Sebagai seorang permaisuri, Asiah bisa mendapatkan segala kenikmatan dunia, tapi ia berpaling dari kenikmatan itu. Ia memilih menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT dan berdoa agar Allah SWT membangunkan untuknya sebuah rumah di surga.
Kisah istri Fir’aun ini berkebalikan dengan kisah istri Nuh dan istri Luth. Istri Nuh dan istri Luth hidup di bawah bimbingan nabi, tetapi menjadi perempuan yang ingkar kepada ajaran kenabian yang disampaikan suaminya.
Sebaliknya, istri Fir’aun hidup di tengah orang-orang kafir, tetapi tetap teguh menjaga keimanannya. Ia senantiasa berdoa, “Dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.”