REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia tidak menutup diri dari meminjam dana pada pihak luar. Selama digunakan untuk hal produktif, kata dia, berutang tidak masalah.
"Sebetulnya utang itu juga tidak apa-apa kok, jangan terus kita alergi utang," katanya seperti dikutip laman resmi pemerintah setkab.go.id, Kamis (30/4).
Menurut Jokowi, saat ini Indonesia pun masih memiliki utang senilai Rp 2.600 triliun. Dia menjelaskan, utang itu terdiri dari utang bilateral ke negara-negara lain, maupun utang ke lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia dan Asian Development Bank (ADB).
Presiden melanjutkan, dana yang dipinjamkan ke Indonesia itu harus digunakan untuk hal-hal produktif seperti pembangunan jalan, jembatan dan pelabuhan. Sebab, pembangunan infrastruktur itu pada akhirnya akan memicu pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
Jokowi juga berkomitmen untuk tidak berutang demi keperluan konsumtif seperti subsidi BBM.
"Kalau kita pinjam tapi untuk subsidi BBM, itu yang keliru," kata mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.