REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Bidang Perdagangan Luar negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), T Hasudungan Siregar mengatakan, puluhan ton tepung kelapa kembali diekspor ke Korea selatan (Korsel) pada akhir April 2015. Permintaan dari Korsel terbilang tinggi untuk tepung kelapa.
"Dipastikan akhir April ini," kata Hasudungan, di Manado, Kamis.
Hasudungan mengatakan, Korsel hampir setiap minggu melakukan permintaan produk tepung kelapa. Ini menandakan bahwa komoditas turunan kelapa ini sangat diminati masyarakat Korsel. Tepung kelapa yang diekspor ke Korsel sebanyak 24 ton dengan sumbangan devisa sebesar 17.400 dolar Amerika Serikat (AS).
Dia mengatakan, peluang cukup besar ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh pengekspor Sulut. Ini nantinya agar semakin meningkatkan kualitasnya sehingga akan dibayar lebih mahal.
Ekspor ke Korsel menunjukkan tren positif. Kepercayaan terhadap kualitas tepung kelapa produksi Sulut semakin diakui. "Proses produksi tepung kelapa di Sulut mengikuti standar internasional, karena itu permintaan dari negara lain terus meningkat," katanya.
Komoditas tepung kelapa merupakan salah satu produk turunan kelapa yang saat ini menjadi andalan Sulut untuk memperoleh devisa. Tujuan ekspor tepung kelapa Sulut juga ke negara-negara di Eropa, Amerika, Afrika dan negara lainnya di Asia.