Kamis 30 Apr 2015 16:00 WIB

PMI Berangkatkan Tim Spesialis Air ke Nepal

Rep: C85/ Red: Ilham
Menlu Retno Marsudi menyalami personel Tim Kemanusiaan dan Evakuasi Gempa Nepal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (29/4).
Menlu Retno Marsudi menyalami personel Tim Kemanusiaan dan Evakuasi Gempa Nepal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah mengirimkan personil ahli bedah dan barang bantuan 500 terpal yang tergabung dalam tim kemanusiaan pemerintah ke Nepal, PMI kembali memberangkatkan tenaga ahli untuk membantu korban gempa Nepal. Kali ini seorang spesialisasi Air dan Sanitasi (Water and sanitation) akan menuju Nepal pada Jumat (1/5) melalui jalur Jakarta-Kuala Lumpur-Kathmandu.

“Bencana apapun, air menjadi kebutuhan utama. Untuk itu kami mengirimkan personil kami yang telah berpengalaman dalam pengelolaan air dan sanitasi untuk bergabung bersama Tim RDRT IFRC," kata Kepala Divisi Penanganan Bencana Markas Pusat PMI, Arifin Muhammad Hadi.

Tim ini akan bergabung bersama Tim Respon Bencana Regional (Regional Disaster Response Team/RDRT) Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) Zona Asia-Pasifik untuk bertugas selama kurang lebih 1 bulan. Spesialis air ini akan berbaur dengan personil air dari Palang Merah Filipina dan Palang Merah Thailand.

"Kebutuhan air dan sanitasi memang menjadi salah satu prioritas bantuan Palang Merah selain makanan dan shelter,” katanya.

Selama di Nepal, tim akan bertugas mengoperasikan peralatan air dan sanitasi, yaitu pengolahan air, termasuk penjernih air.  Mereka juga akan melakukan asesmen dan pendataan kebutuhan air di masyarakat, mencari sumber air, kebutuhan sanitasi, dan melakukan promosi hygiene. Dalam bekerja, tim akan berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Nepal dan IFRC.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement