Kamis 30 Apr 2015 16:35 WIB

BNPB Fokus Berikan Bantuan Medis di Nepal

Tim bantuan kemanusiaan Indonesia bersiap diberangkatkan ke Nepal di base ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (29/4).  (Antara/Rosa Panggabean)
Tim bantuan kemanusiaan Indonesia bersiap diberangkatkan ke Nepal di base ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (29/4). (Antara/Rosa Panggabean)

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang ikut dalam tim kemanusiaan dan evakuasi di Nepal akan fokus untuk memberikan bantuan medis.

Direktur Tanggap Darurat Bencana BNPB Junjunan Tambunan mengatakan pihaknya membawa 19 pekerja medis untuk membantu korban bencana alam pascagempa 7.9 SR melanda Nepal.

Dalam tim medis tersebut, terdapat dua dokter umum, dua spesialis otopedi, dua spesialis anestesi, satu spesialis bedah umum, satu apoteker, dan lainnya adalah perawat.

"Fokus bantuan medis ini berdasarkan permintaan dari otoritas Nepal," kata Tambunan, Kamis (30/4).

Sebelumnya, BNPB berencana mengirimkan tim assessment pascabencana beserta peralatan pendukung untuk membantu evakuasi korban, namun karena pihak Nepal meminta tim medis maka rencana tersebut dibatalkan.

Tambunan menambahkan BNPB akan mengirim tiga tim lagi setelah pengiriman pertama bersama tim kemanusiaan dan evakuasi RI, yakni menggunakan pesawat Hercules TNI AU, pesawat charter Garuda, dan pesawat Cardiq Air Boeing 737.

"Tim berikutnya akan berangkat 1 Mei, tapi untuk Cardiq masih dalam konfirmasi," kata dia.

Selain BNPB, tim Indonesia juga terdiri dari unsur Kemlu, TNI, jurnalis, dan beberapa anggota organisasi sosial-kemasyarakatan.

Pemerintah RI juga mengirimkan bantuan materi berupa kebutuhan darurat pascabencana, seperti tenda, selimut, obat-obatan, perlengkapan medis, makanan bayi, dan makanan siap saji.

Berdasarkan data Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI/BHI) Kemlu, saat ini tercatat 95 WNI berada di Nepal, terdiri atas 30 orang yang menetap dan 65 pegunjung.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement