Kamis 30 Apr 2015 16:39 WIB

Sempat Tertahan Tiga Jam, Indonesia Akhirnya Masuk Nepal

Tim bantuan kemanusiaan Indonesia bersiap diberangkatkan ke Nepal di base ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (29/4).  (Antara/Rosa Panggabean)
Tim bantuan kemanusiaan Indonesia bersiap diberangkatkan ke Nepal di base ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (29/4). (Antara/Rosa Panggabean)

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Pesawat TNI AU Boeing 737 yang membawa tim kemanusiaan dan evakuasi WNI di Nepal akhirnya memperoleh izin melintas dari otoritas India untuk menuju Kathmandu, Nepal.

Tim Indonesia sempat tertahan tiga jam di Bandara Dhaka, Bangladesh, usai mendarat pada Kamis pukul 05.30 waktu setempat atau pukul 06.45 WIB.

Menurut Kasubdit Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI/BHI) Krishna, sebelumnya Indonesia telah mengantongi izin melintasi wilayah udara India untuk ke Nepal, namun pada Kamis pagi (30/4) pihak India membatalkannya.

"Kita kembali negosiasi dengan mereka (otoritas India), dibantu dengan lobi dari Duta Besar RI di Dhaka, akhirnya 'flight clearance' (izin melintas di udara) diperoleh," kata dia.

Dubes RI untuk Bangladesh dan merangkap Nepal Iwan Winataatmadja bergabung dengan tim Indonesia untuk masuk ke Nepal. Dubes Iwan telah mencoba beberapa kali untuk berangkat ke Nepal terlebih dulu, namun situasi pascagempa 7.9 SR di Nepal pada 25 April lalu sangat tidak memungkinkan karena bandara yang ditutup sementara, dia terpaksa menundanya.

Pesawat tim Indonesia diperkirakan tiba di Bandara Tribhuvan, Kathmandu, Nepal pada pukul 10.30 waktu setempat. Pesawat TNI AU Boeing 737 membawa 70 orang terdiri dari unsur Kemlu, TNI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jurnalis, dan beberapa anggota organisasi sosial-kemasyarakatan.

Selain itu, pemerintah RI juga mengirimkan bantuan materi berupa kebutuhan darurat pascabencana, seperti tenda, selimut, obat-obatan, perlengkapan medis, makanan bayi, dan makanan siap saji.

Berdasarkan data Direktorat PWNI/BHI, saat ini tercatat 95 WNI berada di Nepal, terdiri atas 30 orang yang menetap dan 65 pegunjung.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement