REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Klub sepak bola PSPS Pekanbaru kini memasang logo besar Pemuda Pancasila di seragam tanding pemain. Kebijakan itu dilakukan setelah Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Riau menjadi sponsor resmi untuk kesebelasan kebanggaan di Ibu Kota Provinsi Riau itu.
"Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Riau bersedia memberikan bantuan untuk kebutuhan selama pertandingan berlangsung. Hanya mereka yang peduli dengan kita," kata Manajer PSPS Pekanbaru Zulkifli Nasution di Pekanbaru, Kamis (30/4).
Selama tiga tahun terakhir ini PSPS terus terkendala masalah keuangan untuk mengikuti kompetisi di Divisi Utama. Zulkifli menjelaskan, manajemen klub sudah melakukan pendekatan ke berbagai perusahaan yang beroperasi di Riau, badan usaha milik daerah, hingga pemerintah daerah setempat.
Namun ia mengatakan hanya segelintir yang bersedia untuk menjadi sponsor klub berjuluk "Asykar Bertuah" itu. Menurut dia, hanya PT Perkebunan Nusantara V sempat memberikan dukungan dana untuk PSPS, namun baru berupa sumbangan sebesar Rp50 juta.
Pihak manajemen juga merasa tidak mempermasalahkan pandangan sebagian besar masyarakat bahwa Pemuda Pancasila (PP) identik dengan organisasi para preman.
Ia meyakini saat ini PSPS butuh dukungan dana dari mana saja yang ingin perduli dengan kemajuan sepak bola daerah. "Tidak ada yang salah dengan itu," ujarnya.
Menurut dia, kesediaan PP menjadi sponsor PSPS akan membawa nama baik bagi organisasi kepemudaan itu. "Yang jelas, saat ini mereka menunjukan niat baiknya untuk membina generasi muda kita khususnya dibidang olahraga sepak bola," katanya.
Hanya saja, ia mengatakan kesepakatan kedua pihak tidak melalui penandatanganan kontrak melainkan karena pihak PP Riau merasa kasihan dengan nasib PSPS yang makin tidak jelas masa depannya.
"Jadi kita tidak ada pakai teken kontrak segala. Ini murni niat baik mereka yang kasihan melihat nasib PSPS yang kekurangan dana. Niat baiknya tentu kita sambut dengan baik pula," ujarnya.
"Masih untung ada mereka, ketimbang perusahaan besar di Riau tak ada yang memperhatikan nasib PSPS," lanjut Zulkifli.