REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- LK alias Tato (22) kini hanya bisa pasrah mendekam di dalam jeruji besi. Pasalnya, polisi meringkus Tato karena tega menjual pacarnya ke lelaki hidung belang di daerah Bogor.
Tato yang kesehariannya bekerja sebagai penjual pulsa itu nekat berbuat ulang kepada kekasihnya. Dari keterangan Tato, ia dengan sengaja menjual kekasihnya yang masih di bawah umur kepada kenalannya di kawasan Bogor. Tak hanya itu, sejumlah harta milik korban pun, sempat dilego pelaku untuk dalil keperluan makan. Bahkan, korban yang diketahui berinisial DNS (17), warga Ampera, Pasar Minggu itu telah berulang kali di intimidasi agar rela memberikan kegadisannya.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Audie Latuheru didampingi Kanit PPA, AKP Nunu mengatakan peristiwa naas itu bermula saat korban menerima bujuk rayu pelaku untuk bertemu di kawasan Setu Babakan, pada Rabu (15/4), pasca libur ujian sekolah. Pelaku ini kemudian berkenalan saat isi pulsa.
"Sebenarnya mereka sudah saling kenal. Tapi sebatas kenal saja. Namun, komunikasi baru intens saat korban isi pulsa di lapak milik pelaku di Lenteng Agung," kata Audie di Jakarta Selatan, Jumat (1/5).
Namun malang, DNS yang masih duduk di Kelas 2 SMK Swasta di Jagakarsa itu dibawa kabur oleh Tato. Korban pun dimalamkan selama sepekan di kosan pelaku, di wilayah Gang Boker, Ciracas, Jakarta Timur.
"Karena uang hasil penjualan pulsa abis, maka korban di peras. Perhiasan, telepon genggam dan motornya di gadaikan pelaku. Di sana, pelaku pun melakukan hubungan suami istri, selama 2 kali dan korban tak bisa berbuat apa-apa karena di bawah tekanan," ujar Audie.
Setelah itu, pelaku kemudian mengadaikan 'kekasihnya' tersebut kepada kenalannya di wilayah Bogor. Di sana, DNS pun menjadi korban hawa nafsu. Kata Tato, hal ini dilakukan karena dompetnya sudah menipis.
"Dia menjual kepada seorang temannya, dengan harga Rp 800 ribu, dan Rp500 ribu buat DNS," imbuh Audie.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jaksel, AKP Nunu menjelaskan korban dan pelaku sejatinya tidak pernah menjalin asmara. Nunu mengatakan Toto berhasil diamankan setelah korban berhasil kabur dari sekapan pelaku selama 2 pekan lamanya, atau tepatnya pada Rabu (29/4).
"Orang tuanya sempat buat laporan kehilangan anak. Korban pun tidak pernah pacaran sama pelaku. Mereka hanya kenalan lewat sms saja. Lalu janjian dan dibawa lari pelaku, setelah korban pulang sekolah," ujar Nunu.
Toto akhirnya berhasil diamankan di kosannya di Bogor saat tidur. Dari kamar tersangka ditemukan barang bukti berupa seragam sekolah dan rok milik korban. Di sisi lain, Tato mengaku nekat berbuat hal bejat tersebut lantara tertarik dengan kemolekan tubuh DNS.
"Saya baru sekali aja bang. Dia juga cantik. Terus yang keduanya, saya kasih temen saya, di pake di Bogor," kata Toto.
Atas hal tersebut, pelaku dijerat Undang-Undang 332 Pasal 181 dan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang persetubuhan anak dibawah umur, dengan ancaman 15 tahun penjara. Berdasarkan hasil visum, korban juga mengalami luka sobek di bagian alat kelaminnya. Kini polisi masih memburu teman Toto di Bogor.