REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Heru Pranoto membantah penelitian yang dilakukan oleh The Economist yang menyebutkan Jakarta sebagai kota yang tidak aman.
"Kalau saya sebutnya, Jakarta harus aman. Karena jika tidak aman, maka negara kalah sama preman," ujar Heru saat mengisi Seminar Nasional di Crown Plaza Hotel, Kamis (30/4).
Heru mencatat, meski angka kriminalitas masih terbilang puluhan kasus. Namun, statistik ini menurun dibanding 2013-2014 silam. Data yang dihimpun Reskrimum, 2013-2014 total jumlah kejadian ada 932 kasus. Bila dirata-rata maka terjadi 77 kasus per bulan.
Angka ini lebih besar dibandingkan dengan kasus yang tercatat di 2015 kuartal pertama ini, Januari-Maret terdapat 131 kejadian dengan rata rata kasus 43 kejadian perbulan. Angka jni menolak adanya anggapan bahwa Jakarta semakin tidak aman.
Sebelumnya, The Economist menempatkan Indonesia sebagai kota yang tidak aman untuk ditinggali. Indonesia menempati posisi 48 dari 50 negara di dunia. Indonesia disebut tidak bisa menjamin keamanan warganya dalam aspek, personal, politik, infrastruktur.