Jumat 01 May 2015 09:45 WIB

Warga Perusak Fasilitas KAA di Bandung akan Ditindak

Tulisan negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) di tugu bola dunia kawasan Alun-alun Bandung banyak yang hilang, Selasa (29/4). (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Tulisan negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) di tugu bola dunia kawasan Alun-alun Bandung banyak yang hilang, Selasa (29/4). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyatakan warga yang merusak sejumlah fasilitas pendukung Peringatan Ke-60 Konferensi Asia Afrika di Kota Bandung harus ditindak tegas.

"Itu diamankan saja oleh Polda harus disanksi tegas. Harus ditindak," kata Deddy Mizwar usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat, Kota Bandung.

Ia mengaku kaget dan sangat menyayangkan dengan aksi tangan-tangan jahil warga yang merusak fasilitas KAA di Kota Bandung. Sejumlah fasilitas KAA yang rusak seperti pot bunga, kursi, bangku taman hingga bola dunia yang dipasang di sejumlah titik seperti di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Alun-alun Bandung dan Jalan Braga.

"Itu punya rakyat juga, sehingga harus dijaga baik-baik. Kalau dirusak ya harus ditindak. Apapun fasilitas umum yang ada jangan sampai di rusak," kata dia.

Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung Arief Prasetya mengatakan pihaknya sudah mendata fasilitas apa saja yang rusak. "Memang ada beberapa yang rusak, mungkin itu tidak sengaja seperti kursi klasik, pot bunga, lalu ada batu bola yang ditrotoar," kata Arief.

Menurut dia, sebanyak tiga unit kursi klasik patah bilah kayunya, kemudian ada 20 pot bunga yang bunganya rusak dan tiga batu bola bertuliskan nama negara Asia Afrika bergeser lalu dua kursi table piknik rusak di Alun-alun Bandung. "Tapi semuanya sudah kami perbaiki hari ini juga," kata dia.

Fasilitas yang rusak tersebut, kata dia, semuanya merupakan hibah dari warga dan perusahaan di Kota Bandung. Pihaknya mengimbau kepada semua warga yang datang ke Jalan Asia Afrika, Braga, Cikapundung dan kawasan Alun-alun Bandung untuk tidak merusak fasilitas yang ada.

"Bandung sekarang sudah cantik, maka kita harus sama-sama menjaga, jangan dirusak, kalau mau menggunakannya silakan saja, tapi kita harus sama-sama menjaga dan merawatnya," kata dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement