REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, akan ada tiga opsi evakuasi terhadap WNI yang sedang melakukan pendakian ke gunung Himalaya. Diketahui ada tiga WNI yang masih terjebak di gunung itu, yaitu Alma Parahita, Kadek Andana, dan Jeroen Hehuwa.
“Tiga opsi evakuasi yaitu, menggunakan heli militer, heli Himalaya Experience (operator yg atur pendakian ygangpunya perjanjian asuransi dengan tiga pendaki itu), dan heli yang akan kita sewa. Para penerbang handal TNI akan turut serta rencananya,” jelas Iqbal, Jumat (1/5).
Duta Besar RI di Bangladeh, Iwan Wiranataatmadja juga telah menunjuk Kolonel (pnb) Indan dari TNI AU untuk mengkoordinasikan tim kecil bersama tim Kemenlu. Selain itu ada operator pendakian Himalaya Experience dan wakil Taruna Hiking Club (THC) yang fokus pada upaya pecarian dan evakuasi tiga WNI tersebut.
Pencarian akan dilakukan melalui jalur udara menggunakan helikopter. Lokasi ketiga WNI tersebut sudah diperkirakan. Akan tetapi, belum dapat dikontak dan ditemukan hingga saat ini, meskipun telah dilakukan pencarian menggunakan helikopter sebanyak sembilan sorti.
Kadek (27), Alma (32), dan Jeroen (39) adalah tiga warga Bandung yang diduga hilang di Nepal. Kadek dan Alma merupakan pasangan suami istri yang baru menikah pada Maret 2015, lalu. Mereka berdua memang sudah lama tergabung di THC sejak 2007, dan kerap bareng naik gunung.
Setelah empat tahun berpacaran, mereka memutuskan untuk menikah. Sedangkan Jeroen, saat ini bekerja sebagai engineer di perusahaan swasta di Jakarta. Alumni Institut Teknologi Bandung angkatan 1993 ini bergabung dengan THC sejak tahun 1989.