REPUBLIKA.CO.ID, YAMAN -- Dewan Keamanan PBB (DK PBB) dijadwalkan mengadakan pertemuan darurat di Yaman ditengah agresi Arab Saudi terhadap Yaman. Sebanyak 15 anggota DK PBB akan mengadakan sidang konsultasi tertutup.
Menurut kepala politik PBB, Jeffrey Feltman pertemuan darurat dilakukan setelah Sekjen PBB memperingatkan bahwa Yaman mengalami kekurangan bahan bakar. Hal ini dapat membuat semua operasi bantuan berhenti.
"Operasi Kemanusiaan akan berakhir dalam beberapa hari kecuali pasokan bahan bakar dikembalikan," ujar sekjen PBB seperti dilansir Presstv (30/4).
Kekurangan bahan bakar memberikan dampak pada distribusi bantuan kepada warga Yaman. Program Pangan Dunia (WFP) juga mengatakan bahwa mereka menghentikan pengiriman bantuan pangan kepada semua masyarakat Yaman karena kekurangan bahan bakar ini.
PBB juga mengatakan kedua negara harus segera melakukan gencatan senjata.
Pada hari Jumat, Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) mengatakan 1.244 warga Yaman telah tewas dan 5.044 lainnya terluka dari 19 Maret sampai 27 April. Korban didominasi olej wanita dan anak-anak.