REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Arab Saudi melantik 10 anggota dewan tertinggi baru untuk perusahaan minyak terbesarnya, Aramco. Putra Raja Arab Saudi, yakni Wakil Putra Mahkota Mohammed bin Salman menjadi pemimpin perusahaan tersebut.
"Setelah pembubaran Dewan Tertinggi untuk Minyak dan Mineral, kami membentuk Dewan Tertinggi Saudi Aramco," ujar Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali Al-Naimi dilansir laman arabnews.com, Sabtu (2/5).
Pernyataan tersebut merupakan hasil dari pertemuan tahunan perusahaan Aramco di Seoul, Korea Selatan pekan lalu.
Saluran televisi Alarabiya juga memberitakan bahwa Dewan Tertinggi Ekonomi Arab Saudi telah menyetujui restrukturisasi Aramco, termasuk memisahkannya dari kementerian perminyakan.
Aramco adalah perusahaan minyak Amerika yang berdiri tahun 1933 yang pada akhirnya dimiliki pemerintah Arab Saudi secara keseluruhan pada tahun 1980.
Dalam perkembangannya, di 1988 pemerintahan Arab-Saudi mengatur seluruh tanggung jawab manajerial dan operasional dari perusahaan energi Aramco.
Pada tahun 1993, pihak kerajaan mengeluarkan keputusan untuk melebur seluruh proses penyulingan dan produktivitas minyak menyerahkannya kepada perusahaan Aramco.
Kemudian mereka resmi menjadi penanggung jawab pada sebagian besar pekerjaan di sektor migas, mulai dari eksplorasi, penyelidikan, produktivitas, sampai pada penyulingan, transportasi dan pemasarannya.