REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Reskrim Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Aiptu Giyanto menduga korban gantung diri di gardu listrik murni kasus bunuh diri.
''Diduga kuat bunuh diri, karena tidak ditemukan luka di bagian tubuh korban. Juga keluar kotoran dari penis dan dubur, yang menandakan korban murni bunuh diri. Karena jika dibunuh, biasanya tidak keluar kotoran dari kedua organ tersebut,'' katanya di ruang Unit Reskrim Polsek Jagakarsa, Jakarta, Sabtu (2/5).
Dia menjelaskan bahwa korban meninggal sekitar pukul 09.00 WIB dan langsung ditemukan oleh seorang warga bernama Hafiz Hizbullah.
Giyanto juga menambahkan bahwa ada warga lain yang menyaksikan korban berjalan dari daerah perkampungan Srengseng menuju Universitas Indonesia.
Dari tas jinjing yang ditemukan, tidak ada identitas sama sekali. Hanya ditemukan pakaian dan dompet yang berisi uang sebesar Rp 100 ribu serta tiket bis damri dari Juanda yang tidak terdapat keterangan waktunya.
Korban setinggi 160 sentimeter, berkulit sawo matang, berjenggot, berambut botak, bertato bunga di dada dan bertato abstrak di kedua lengannya, berkaos hitam lengan panjang, celana coklat dan sepatu coklat ini kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati. Menurutnya, jika tidak ada kerabat yang mengambilnya dalam waktu maksimal satu pekan maka korban akan disemayamkan oleh pihak rumah sakit.