Ahad 03 May 2015 06:06 WIB

Mendagri Minta tak Ada Intervensi pada Polri dan KPK

Red: Ilham
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (kanan) dan Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno (kiri) memberikan keterangan usai pertemuan tertutup dengan pimpinan DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (1/4).
Foto: Antara/Jhaws
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (kanan) dan Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno (kiri) memberikan keterangan usai pertemuan tertutup dengan pimpinan DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo mengatakan, kinerja Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga penegak hukum tidak boleh ditunggangi oleh kepentingan kelompok tertentu.

"Prinsipnya adalah bahwa KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan sebagai aparat penegak hukum harus tidak boleh ada intervensi dari siapa pun. Masyarakat memberikan kebebasan sepanjang fakta hukumnya dan ada kesaksian terpenuhi, sebagaimana ketentuan yang ada," kata Mendagri usai menghadiri IPDN Expo di Jatinangor, Jawa Barat, Sabtu malam (2/5).

Terkait kisruh antara Polri dengan KPK, Tjahjo mencoba mengambil jalan tengah untuk meminta kedua lembaga tersebut berintegritas dalam menegakkan hukum. "Saya yakin dan akan mendukung upaya-upaya KPK dan Kepolisian untuk melakukan penegakan hukum, khususnya yang berkaitan dengan KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme)," jelasnya.

Sementara itu, soal protes keras yang dilayangkan beberapa pihak kepada Polri karena menangkap dan menahan penyidik KPK Novel Baswedan secara paksa, Mendagri mengatakan Kompolnas akan mengevaluasi jajaran Polri. "Pasti nanti akan ada, kita akan mengevaluasi seluruhnya sehingga Kompolnas bisa memberikan kontribusi dalam hal pengawasan dan masukan kepada pimpinan Polri," katanya.

Novel Baswedan ditangkap petugas Bareskrim karena dianggap dua kali mangkir dari pemeriksaan atas kasus penganiayaan hingga mengakibatkan meninggal dunia terhadap seseorang pada 2004. Novel ditangkap di rumahnya di kawasan Kelapa Gading Jumat dini hari pukul 00.30 WIB.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement