REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Abed Al-Rachman Mustapha, juga dikenal sebagai Abu Alaa Al-Afri, dikabarkan telah ditunjuk sebagai pemimpin baru ISIS. Penunjukan Abu Alaa Al-Afri menyusul pertemuan darurat yang diselenggarakan oleh para senior ISIS. Sebelumnya dikabarkan, termasuk laporan Guardian, Jumat (1/5 ), sang pemimpin, Abu Bakr al-Baghdadi terluka parah usai serangan udara Amerika di Barat Laut Irak, Maret silam.
Mengutip pernyataan Dr Hisham al Hashimi, penasihat perdana menteri Irak, Afri adalah orang yang paling berkuasa di organisasi setelah al-Baghdadi sendiri. "Afri memiliki kebijaksanaan yang baik dalam konsep jihad mereka. Afri seorang pembicara publik yang baik dan karisma yang kuat," ujarnya dilansir Al-Arabiya.
Lalu Siapa sebenarnya Al Afri?
Menurut al Hashimi, Al-Afri adalah mantan profesor guru fisika yang lahir di kota al-Khidr, diperkirakan 80 kilometer selatan Mosul. Dia merupakan salah satu orang mendirikan ISIS. Sejumlah media barat, termasuk pemberitaan media massa Israel, menyebut Al Afri melakukan perjalanan ke Afghanistan pada 1998, yang membuat namanya meroket ke posisi komandan senior al-Qaida di Irak.
Di sana ia bersekutu dengan Abu Musab al-Zarqawi, pemimpin organisasi pada 2004. Setelah al-Zarqawi terbunuh pada 2010, Al-Afri mengambil tanggung jawab kepemimpinan secara keseluruhan untuk operasi di Irak.
Sebelumnya pada Jumat (1/5), The Guardian melaporkan bahwa pemimpin Negara Islam, Abu Bakr al-Baghdadi, mengalami cedera tulang belakang para dalam serangan udara Amerika--meskipun Pentagon tidak akan mengakui serangan. Menurut The Guardian, al-Baghdadi dibantu oleh dua orang dokter yang menemaninya setiap saat di kota Mosul, benteng utama untuk ISIS di Irak dan kota terbesar kedua di negara itu.