Ahad 03 May 2015 14:26 WIB

6 WNI di Nepal Masih Hilang Kontak

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Winda Destiana Putri
Evakuasi korban gempa di Nepal
Foto: VOA
Evakuasi korban gempa di Nepal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak enam Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Nepal hingga kini masih hilang kontak.

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dari enam WNI yang masih hilang, satu di antaranya bernama Parsiah Majudi. Parsiah adalah WNI yang memang menetap di Nepal. Saat gempa terjadi, ia hilang kontak dan belum ditemukan hingga saat ini.

Sementara, lima WNI yang lain merupakan warga Indonesia yang melakukan kunjungan ke Nepal saat gempa terjadi. Mereka yakni:

1. Alma Parahita (koordinat diketahui, namun belum dapat dikontak) 2. Kadek Andana (koordinat diketahui, namun belum dapat dikontak) 3. Jeroen Hehuwat (koordinat diketahui, namun belum dapat dikontak) 4. Dewi Pancaringtyas Asih 5. Meliana Tamo Ina.

"Sampai saat ini Tim Indonesia Peduli yang sudah berada di Nepal terus mencari keberadaan enam WNI tersebut," kata Sutopo melalui keterangan tertulis pada Republika Ahad (3/5).

Seperti diketahui, gempa berkekuatan 7,9 skala richter telah menghancurkan Nepal pada 25 April lalu. Selain menyebabkan lebih dari 3.000 korban jiwa, gempa juga menghancurkan ribuan rumah warga.

Gempa yang juga mengguncang Tibet dan India ini dinyatakan sebagai gempa terbesar dalam kurun waktu 81 tahun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement