Ahad 03 May 2015 14:06 WIB

Ormas Islam Terkendala Dana dalam Menanggapi Bencana

Rep: c94/ Red: Damanhuri Zuhri
Warga saling bahu-membahu mengangkat reruntuhan di gempa Nepal.
Foto: AP Photo/ Niranjan Shrestha
Warga saling bahu-membahu mengangkat reruntuhan di gempa Nepal.

REPUBLIKA. JAKARTA -- Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LPLH dan SDA) Majlis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan organisasi umat Islam terkendala dana dalam meningkatkan dan pemberdayaan tanggap bencana.

"MUI belum ada kordinasi terkait tanggap bencana kepada ormas Islam. Namun telah ada bagian masing-masing berbentuk kedinasan yang mengurusi soal bencana alam," kata Kepala LPLH dan SDA MUI, Hayyu Prabowo kepada Republika, Ahad (3/5).

Hayyu mencontohkan, MUI belum berkordinasi mengenai bencana terkini di Nepal. Kondisi itu, lanjutnya, lantaran kelembagaan Islam yang ada di Indonesia terpentok oleh keterbatasan dana.

Meski demikian, Ia menegaskan MUI telah membahas mengenai tanggap bencana untuk lebih ditingkatkan dan diberdayakan. Misalnya, ketika ada bencana di wilayah Indonesia ormas Islam dinilai cukup aktif. "Sedangkan, jika di luar negeri menjadi kendala tersendiri akibat keterbatasan dana tadi,"ungkapnya.

Hayyu menjelaskan, bencana Internasional akan membutuhkan dana yang cukup banyak. Sehingga ke depan umat Islam diharapkan sudah punya antisipasi, program serta perencanaan tertentu untuk bersinergis menyikapi bencana di dalam maupun luar negeri. "Di luar negeri mereka harus sudah memiliki jaringan."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement