Ahad 03 May 2015 14:46 WIB

Usulan Nama Jalan Ki Hajar Dewantara di Belanda Ditolak

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Satya Festiani
KI Hajar Dewantara
KI Hajar Dewantara

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Keluarga Ki Hajar Dewantara ‘menolak’ keinginan Pemerintah Kerajaan Belanda yang ingin mengabadikan nama tokoh pendiri Taman Siswa tersebut, untuk nama salah satu jalan di negeri kincir angin.

Sebagai apresiasi atas niat ini, pihak keluarga mengusulkan nama ‘Taman Siswa’ --lembaga pendidikan yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara-- sebagai pengganti.

Dalam sebuah wawancara dengan sebuah radio siaran swasta di Ungaran, Kabupaten Semarang, pihak keluarga Ki Hajar Dewantara mengakui, permintaan tertulis Pemerintah Kerajaan Belanda ini telah diterima Yayasan Taman Siswa, di Yogyakarta.

“Intinya --setelah Jalan Kartini-- pihak Kerajaan Belanda menginginkan nama Ki Hajar Dewantara bakal diabadikan sebagai nama salah satu jalan yang ada di Belanda, karena ketokohannya,” kata Bagus Handaka, salah seorang cucu Ki Hajar Dewantara, Ahad (3/5).  

Namun keinginan dan permintaan pemerintah Kerajaan Belanda tersebut dengan sangat terpaksa ditolak pihak keluarga besar Ki Hajar Dewantara maupun oleh Yayasan Taman Siswa. Ki Bagus –panggilan akrab Bagus Handaka—mengungkapkan, alasan penolakan ini karena eyangnya tersebut pernah menyampaikan tidak ingin namanya dikultuskan hingga dipakai untuk nama jalan.

“Makanya, hingga saat ini di Indonesia sendiri tidak pernah ditemukan sebuah jalan yang diberi nama Ki Hajar Dewantara, kecuali nama para pahlawan nasional yang lain,” tegasnya.

Jalan tengahnya, lanjut Ki Bagus, pihak keluarga dan yayasan pun menawarkan opsi kepada kepada Pemerintah Kerajaan Belanda untuk menggunakan nama Taman Siswa, lembaga pendidikan yang didirikan Ki Hajar Dewantara.

Namun pihaknya juga belum mengetahui secara pasti apakah Pemerintah Kerajaan Belanda mau menerima opsi ini. “Sehingga, kelak di Belanda ada jalan Taman Siswa.” tambahnya.

Ki Bagus mengamini, ketokohan Ki Hajar Dewantara memang telah mendunia. Bahkan Hari Pendidikan Nasional tahun ini menjadi momentum yang sangat istimewa bagi keluarga Ki Hajar Dewantara.

Karena Ki Hajar Dewantara diakui Badan Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Dunia (UNESCO) masuk dalam jajaran 10 tokoh pendidikan dunia yang sangat berpengaruh. Pengakuan ini didasarkan pada keberhasilan Ki Hajar mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa di masa kolonialisme. Sehingga tokoh ini merupakan satu- satunya orang yang berhasil mendirikan sekolahan pada saat negaranya dijajah.

Penganugerahan untuk Ki Hajar Dewantara sebagai salah satu tokoh besar dunia ini dilakukan dimarkas badan UNESCO, di Paris. “Kebetulan yang mewakili penganugerahan ini kakak saya, Ki Nanang,” jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement