REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA—Warga Surabaya antusias mengunjungi Museum Surabaya yang dibuka untuk publik mulai Ahad (4/3). Dibuka oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada pagi hari, museum yang memamerkan koleksi benda-benda bertema sejarah Kota Pahlawan itu ramai dikunjungi warga yang penasaran.
Mulai dari pelajar hingga orang tua, terlihat antusias menyaksikan satu demi satu koleksi museum yang berada di lantai satu Gedung Siola di Jalan Tunjungan tersebut. Dari mulai arsip kependudukan sejak tahun 1837, baju Dinas Pemadam Kebakaran sejak zaman Belanda, becak-becak tua, dan lain sebagainya.
Salah satu sudut di Museum Surabaya yang menjadi favorit pengunjung adalah deretan foto wali kota Surabaya. Ditampilkan di Museum Surabaya mulai dari foto wali kota pertama, yakni Mr A Meyroos, yang menjabat pada 1916 hingga 1920, sampai era Wali Kota Tri Rismaharini sekarang. Beberapa warga Surabaya terlihat bergantian menjadikan deretan foto pemimpin mereka itu sebagai latar untuk berfoto.
“Menurut saya bagus sekali. Dengan adanya Museum Surabaya ini, saya bisa mengajarkan kepada anak-anak tentang sejarah Surabaya. Saya pun yang awalnya hanya tau wal ikota Surabaya mulai era pak Soenarto Soemaprawiro, ternyata sejak tahun 1916 sudah ada wali kota,” ujar Farid (38), warga Mulyorejo yang mengajak istri dan dua anaknya.
Antusiasme dan responS positif warga terhadap Museum Surabaya, sekaligus menjadi jawaban dari harapan Wali kota Tri Rismaharini soal keberadaan museum tersebut. Dalam sambutannya ketika meresmikan Museum Surabaya, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini berharap warga Surabaya, terutama pemuda dan anak-anak, bisa lebih mengetahui sejarah kota mereka.
“Ide ini sebenarnya sudah ada sejak saya menjabat wali kota. Dengan adanya Museum Surabaya ini, anak-anak bisa belajar. Generasi muda bisa tahu tentang sejarah Kota Surabaya,” tegas walikota.
Setelah menyampaikan sambutan kemudian memotong pita untaian bunga, tanda diresmikannya Museum Surabaya, Risma mengajak undangan yang hadir untuk berkeliling ke tiap sudut museum. Risma menjelaskan, koleksi yang ada di Museum Surabaya diklasifikasikan berdasarkan tema. Semisal tentang sejarah daftar Wali Kota Surabaya, catatan kependudukan, dan alat-alat pemadam kebakaran..
“Mungkin ini (koleksinya) belum lengkap. Tetapi kami mencoba untuk menghargai peninggalan sejarah. Dan kita yakin koleksinya masih akan terus bertambah. Kami juga ingin (foto-foto) seniman Surabaya juga ada di sini. Dan masyarakat boleh ikut berperan untuk menyumbangkan koleksinya,” ujar dia.
Dalam peresmian tersebut, hadir Forum Pimpinan Daerah serta budayawan dan pemerhati sejarah Surabaya. Selain Museum Surabaya, di gedung Siola, Pemkot Surabaya juga akan membuka pelayanan masyarakat mulai pukul 09.00 hingga 21.00. Ada juga ada area makanan khas Surabaya, pertunjukan para seniman, pameran lukisan, serta sentra usaha kecil menengah (UKM).