Senin 04 May 2015 02:25 WIB

Partai Republik Desak Hillary Bantu Loloskan UU Perdagangan

Rep: C07/ Red: Yudha Manggala P Putra
Obama dan Hillary Clinton
Foto: VOA
Obama dan Hillary Clinton

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ketua DPR dari Partai Republik Amerika Serikat John Boehner mengatakan Hillary Clinton harus ikut membantu Gedung Putih membuat Kongres meloloskan undang-undang perdagangan dengan menyatakan dukungannya.

Boehner mengatakan jika hanya dari partai Republik saja tidak akan cukup untuk memberikan Obama otoritas negosiasi untuk menyelesaikan kesepakatan perdagangan Asia-Pasifik.

Anggota DPR AS sedang berdebat tentang undang-undang yang akan memberi Presiden Barack Obama otoritas “mempercepat”perundingan seperti Kemitraan-Trans-Pasifik dengan 12 negara atau TPP.

Sektor perdagangan merupakan isu yang mana Gedung Putih mendapat dukungan dari Partai Republik yang jarang terjadi, namun ditentang oleh Partai Demokrat

“Dia (Hillary) tidak bisa berdiam diri dan membiarkan presiden bergerak karena angin yang berhembus di sini,” ujar Boehner dalam acara televisi 'Meet the Press', seperti dikutip AP Ahad (3/5).

Obama, sambung Boehner, membutuhkan bantuan Clinton dan pelopor presiden dari Partai Demokrat. Oleh sebab itu,  Clinton tidak bisa berdiam diri saja.

Bopehner berkata, selama ini Clinton mendukung otoritas mempercepat dan juga TPP, tetapi “dia tidak mau menyatakannya.” Padahal  kesepakatan perdagangan bebas membuka pasar baru bagi barang produksi Amerika Serikat, dan membantu dunia usaha berkompetisi di luar negeri.

Namun banyak pihak di Partai Demokrat dan pendukungnya seperti serikat buruh, mengatakan kesepakatan ini membantu perusahaan-perusahaan besar tetapi mengorbankan lapangan pekerjaan di Amerika. Kaum liberal dan serikat buruh khawatir bahwa pakta akan biaya pekerjaan Amerika dan standar lingkungan yang lebih rendah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement