Senin 04 May 2015 03:35 WIB

UMKM Diyakini Kekuatan Utama Indonesia Hadapi MEA

Seorang pegawai membenahi rak produk UMKM di dalah satu outlet minimarket Alfamart di Jalan MH. Thamrin, Cikokol, Tangerang, Kamis (9/4).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Seorang pegawai membenahi rak produk UMKM di dalah satu outlet minimarket Alfamart di Jalan MH. Thamrin, Cikokol, Tangerang, Kamis (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kepala Dewan Koperasi Indonesia Kota Bekasi, Anim Imamuddin menilai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah diyakini bisa menjadi kekuatan utama Indonesia dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2016.

"Selama ini, 98 persen Produk Domestik Bruto Indonesia disumbangkan sektor UMKM. Kiranya hal ini cukup untuk membuktikan hal tersebut," katanya di Bekasi, Ahad (4/5).

Supaya bisa berkontribusi maksimal sesuai harapan, Anim berharap pemerintah mendukungnya dengan menyiapkan regulasi yang tepat dan jelas.

"Dengan regulasi yang tepat dan jelas, pemerintah turut membantu terjaganya keberlangsungan koperasi dan UMKM," kata Anim yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi tersebut.

Selain regulasi, Anim memandang pemerintah perlu mempersiapkan tujuh hal secara matang dan mantap. Dia menyebutkan, ketujuh hal tersebut berupa peningkatan sumber daya manusia, organisasi, permodalan, manajemen, teknologi, pemasaran, dan pelayanan.

"Bila ketujuh hal tersebut mampu dipersiapkan pemerintah dengan matang, para pelaku usaha bisa bertahan bahkan berkembang mengungguli pesaingnya asal negara-negara Asia Tenggara," katanya.

Ketua Umum Badan Pelaksana Pekerja Agenda Rakyat Edysa Tarigan Girsang menambahkan, hal yang tidak kalah penting harus dimiliki segenap warga menjelang pemberlakuan MEA adalah menyertakan semangat juang layaknya melawan imperialisme.

"Kondisinya tidak akan beda dengan Indonesia saat berada dalam cengkeraman imperialisme yang hanya menyediakan bahan mentah, tenaga kerja murah, dan juga pasar potensial," katanya.

Agar tidak kembali menjadi budak imperialis, Indonesia harus kembali kepada cita-cita proklamasi 1945.

"Dengan demikian, pemerintah benar-benar mampu berperan nyata sebagai negara yang menjaga keberlangsungan hidup dan usaha rakyatnya," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement