REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Pasukan dan pesawat darurat dari Amerika Serikat tiba di Nepal untuk membantu penyaluran bantuan ke kawasan terpencil yang dilanda gempa berkekuatan 7,9 skala richter pekan lalu.
Selama sepekan ini, upaya penyelamatan dan pengiriman bantuan ke lokasi di sekitar pusat gempa terhambat oleh keterbatasan akses baik dari udara maupun darat.
AS memberikan bantuan sekitar 100 pasukan marinirnya dengan dua helikopter dan empat pesawat Ospreys yang bisa terbang mendarat dengan vertikal yang tiba, Ahad (3/5). Rencananya keenam armada tersebut akan mulai dioperasikan hari ini, Senin (4/5).
"Kami punya tim pencari dan penyelamat yang menunggu untuk pergi ke kawasan terpencil, kami juga punya pasokan bantuan, khususnya untuk tempat penampungan," kata perwira tinggi marinir AS, Brigadir Jenderal Paul Kennedy.
Sampai saat ini, korban gempa di Nepal lebih dari 7.000 orang tewas serta lebih dari 14 ribu jiwa mengalami cedera. Diperkirakan jumlah korban masih akan terus bertambah.
Pusat gempa terletak di wilayah Gorkha dan banyak jalan untuk mencapai kawasan pegunungan tertutup tanah longsor.
Pemerintah Nepal sebelumnya meminta kepada negara-negara yang memberi bantuan agar mengirimkan lebih banyak helikopter untuk mengangkut para korban.