Senin 04 May 2015 13:36 WIB

TNI Siapkan Dua Pesawat untuk Evakuasi WNI di Nepal

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ilham
Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Foto: Antara
Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI akan terus terlibat dalam upaya evakuasi WNI dari Nepal. TNI sudah menyiapkan dua pesawat untuk bisa melakukan evakuasi dan memulangkan WNI dari Nepal.

Panglima TNI, Jenderal Moeldoko mengatakan, jika tidak ada halangan, maka para WNI akan dipulangkan ke Indonesia pada Selasa (5/5). Dua pesawat yang disiagakan adalah Hercules dan Boeing milik TNI AU.

''Besok, jika tidak ada halangan akan kami evakuasi untuk dilakukan pemulangan. Kami masih ada dua pesawat, pesawat Boeing dan pesawat Hercules,'' kata Moeldoko usai memimpin apel gelar pasukan sekaligus meresmikan peningkatan status POM TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (4/5).

Menurut Moeldoko, upaya evakuasi WNI yang berada di Nepal telah dilaksanakan dengan baik. Semua WNI yang berada di Nepal pun telah didata dan sudah dikumpulkan di tempat yang aman. Langkah pengumpulan dan pendataan WNI ini sudah dilakukan oleh tim gabungan evakuasi dan misi kemanusiaan di Nepal.

Saat ini, dua pesawat tersebut telah berada di Khatmandu, Nepal. Berdasarkan data dari Kemenlu, setidaknya masih ada enam WNI yang masih hilang kontak sejak gempa bumi berkekuatan 7,9 skala richter mengguncang Nepal pada akhir pekan lalu, Ahad (3/5).

''Dari informasi yang kami terima ada tiga orang WNI yang menginap di sebuah hotel, dan hotel itu saat ini sudah runtuh. Ini yang masih kami cari,'' lanjut Moeldoko.

Sebelumnya, pihak Kemenlu mengungkapkan, ada tiga WNI yang diduga kuat berada di Hotel Everest, Langtang, Nepal. Ketiga WNI, yang bernama Kadek Andana, Alma Parahita, dan Jeroen Hehuwat, itu tengah melakukan pendakian dan menginap di Hotel Everest pada saat terjadinya gempa. Untuk itu fokus pencarian akan dilakukan di daerah Lantang, yang memiliki ketinggian sekitar 3000 meter di atas permukaan laut.

Namun saat ini kondisi Hotel Everest sudah rusak parah akibat terkena reruntuhan longsoran tanah dan salju. Berdasarkan evakuasi yang dilakukan tim SAR setempat ditemukan 40 jenazah, terdiri dari 37 warga lokal dan tiga turis asing. Tapi, dari ke-40 korban tersebut, tidak ditemukan WNI.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement