Senin 04 May 2015 15:19 WIB

Nepal Minta Tim Penyelamat Asing Pulang

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Masyarakat dan petugas bekerjasama membersihkan puing reruntuhan gempa di Nepal.
Foto: Reuters
Masyarakat dan petugas bekerjasama membersihkan puing reruntuhan gempa di Nepal.

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Pemerintah Nepal memerintahkan tim penyelamat asing yang merupakan pekerja bantuan dari luar negeri untuk pulang ke negara masing-masing, Senin (4/5). Pihak berwenang mengatakan pekerja lokal bisa melakukan sisa pekerjaan sendiri.

Menteri Informasi Minendra Rijal mengatakan pekerjaan penyelamatan di Kathmandu dan sekitarnya telah selesai.

''Operasi sisanya dapat ditangani oleh pekerja lokal,'' kata Rijal. Termasuk, tambahnya, upaya penyelamatan di desa-desa terpencil dan area pegunungan.

Meski demikian, ia masih mengizinkan sukarelawan bekerja sama dengan polisi lokal dan tentara penyelamat untuk menjangkau area-area sulit.

Sejak gempa 24 April, sekitar 4.050 pekerja penyelamat dikerahkan dari 34 negara di Nepal. Mereka membantu operasi penyelamatan, menyediakan perawatan medis darurat dan mendistribusikan makanan dan lainnya. Polisi mengatakan jumlah kematian telah mencapai 7.276 jiwa dengan jumlah korban luka mencapai 14 ribu orang.

Sementara, kerjasama antara polisi dan relawan lokal berhasil mengevakuasi sekitar 100 jenazah pendaki dan warga desa yang terkubur dalam longsor, Senin (4/5). Laporan orang hilang membuat pihak berwenang menggali diantara salju dan es.

Jasad-jasad ditemukan pada Sabtu dan Ahad di desa Lantang, 60 km dari Kathmandu. Jalur tersebut merupakan jalur populer bagi pendaki asal negara barat. Relawan lokal dan personil polisi menggali hingga kedalaman enam kaki untuk mengevakuasi lebih banyak jasad.

Penemuan pendaki termasuk tujuh warga asing. Namun hanya dua orang yang berhasil diidentifikasi. Masih belum jelas berapa orang yang berada di Lantang ketika longsor terjadi. Pihak berwenang mengatakan kemungkinan masih ada ratusan yang terkubur di salju.

''Kami baru bisa mencapai area tersebut karena cuaca hujan dan berawan,'' kata birokrat senior distrik Uddhav Bhattarai.

sumber : AP/Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement