REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Media Officer Arema, Sudarmaji menyatakan, dengan dihentikannya Indonesia Super League (ISL) 2015 oleh PT Liga, manajemen klub terancam kehilangan kucuran dana sposor. Sudarmaji mengatakan saat penundaan liga pertama ada satu sponsor yang mengundurkan diri. Saat ini ketika liga dihentikan sementara hampir semua sponsor menarik dukungan.
"Tim bisnis kami sedang negosiasi, kami juga sedang mencari cara untuk ikut kompetisi diluar federasi Indonesia," kata Sudarmaji, Senin (4/5).
Ia memaparkan, berdasar pengalaman selama ini, pendapatan dari sponsor mampu menutup biaya operasi sampai 30 persen kebutuhan total Arema. "Pendapatan dari sponsor pasti terganggu. Kalau tidak ada pertandingan, otomatis semua kan akan ditinjau ulang," ujar Sudarmaji.
Sudarmaji mengatakan, asumsi 30 persen kebutuhan operasional tim mencapai Rp 15 miliar. Jika tim Singo Edan tersebut kehilangan sponsor artinya tim kehilangan sokongan dana. "Pada term praliga sponsor sudah memberikan setengah, tapi sudah habis untuk kebutuhan persiapan liga," kata Sudarmaji.
Sebelumnya, kompetisi ISL sudah dihentikan PT Liga sejak Sabtu (2/5). Hal itu sebagai konsekuensi pembekukan PSSI oleh Kemenpora. Manajemen Arema Cronus tidak bisa berbuat banyak menghadapi situasi ini. Manajemen Arema belum bisa memberi banyak keterangan dan menggambarkan langkah yang akan diambil menghadapi putusan itu.
Di balik kondisi serba menunggu saat ini, manajemen Arema sudah dihadapkan pada kondisi finansial yang terancam terhenti. Dengan diakhiri liga, otomatis tidak akan ada pertandingan. Berarti tidak akan ada pendapatan dari penjualan tiket penonton. Di sisi lain, pendapatan dari pihak sponsor dipastikan juga turut melayang.