REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Media Officer Arema Sudarmaji menyatakan, dengan berhentinya kompetisi ISL 2015 oleh PT Liga pada Sabtu (2/5), manajemen Arema tidak bisa berbuat banyak menghadapi situasi itu. Manajemen Arema belum bisa memberi banyak keterangan dan menggambarkan langkah yang akan diambil menghadapi putusan itu.
Di balik kondisi serba menunggu saat ini, oihak klub sudah dihadapkan pada kondisi finansial yang terancam terhenti. Dengan diakhirinya kompetisi yang baru mulai dua laga, otomatis tidak akan ada pertandingan lanjutan. Berarti tidak akan ada pendapatan dari penjualan tiket penonton. Di sisi lain, pendapatan dari pihak sponsor dipastikan juga turut melayang.
"Sudah menerima surat dari PSSI mengenai penghentian liga hari. Dikirim via email. Saat ini kami mencari solusi untuk pemain, karena ini juga menyakut masa depan pemain, pelatih dan menejemen," kata Sudarmaji, di kantor Arema, Malang, Senin (4/5).
Ia mengatakan Arema akan bertanggung jawab sesuai dengan kontrak pemain. Sudarmaji mengatakan, dalam kontrak juga sudah disebutkan jika terjadi persoalan dalam liga. "Akan disampaikan solusinya ke pemain. Kami ingin mempertahankan tim ini seperti regoniasasi lagi atau gimana nanti akan kami cari solusinya bersama pemain," ujarnya.
Dia mengatakan, tidak menutup kemungkinan Arema akan ikut liga di luar federasi PSSI. Sudarmaji mengatakan menejemen mulai mempertimbangan untuk bermain di Singapura. Pasalnya, di negara tersebut memperbolehkan tim di luar negaranya untuk bermain dalam liga.
Sudarmaji mengatakan saat ini menejemen sedang mempelajari regulasi untuk bermain di Singapura "Karena kami juga harus mempertimbangan aspek finansial, suporter, dan homebase," kata Sudarmaji.