Senin 04 May 2015 16:06 WIB

Polda Buru Pencuri Lukisan Affandi Senilai Rp 9,9 Miliar

Ancol Art Festival tahun lalu, putri maestro pelukis Affandi, Kartika Affandi (bawah) saat melukis cepat disaksikan Butet Kartaredjasa (kiri) dan musisi Djaduk Ferianto (kanan).
Foto: Antara
Ancol Art Festival tahun lalu, putri maestro pelukis Affandi, Kartika Affandi (bawah) saat melukis cepat disaksikan Butet Kartaredjasa (kiri) dan musisi Djaduk Ferianto (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Polda Metro Jaya memburu pelaku pencurian lukisan bertemakan "Self Portrait and His Pipe" karya Affandi seharga Rp9,9 miliar milik mantan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional periode 1971-1973, Widjojo Nitisastro.

"Sekarang sudah ada titik terang," kata Kepala Unit I Subdirektorat Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Polisi Imran Gultom, Senin (4/5).

Imran mengatakan menantu Widjojo Nitisastro, Emil Sundoro melaporkan tindak pidana pencurian lukisan itu ke Polda Metro Jaya pada 7 Mei 2014. Imran menjelaskan awalnya Widjojo membeli lukisan Affandi saat masih dalam bentuk abstrak pada 1973.

Selanjutnya, Widjojo yang juga mantan Menteri Koordinator Ekonomi Keuangan dan Industri itu mengambil lukisan setelah selesai dikerjakan Affandi pada 1974.

Widjojo menyerahkan lukisan itu kepada putrinya, Wijaya Laksmi Kusumaningsih setelah ayahnya meninggal dunia pada 9 Maret 2012. Laksmi menyimpan lukisan bernilai miliaran rupiah itu di ruangan Joglo kawasan Pondok Indah Jakarta Selatan.

Namun, Laksmi terkejut saat anaknya, Sawitri membuka internet terdapat informasi lelang lukisan karya Affandi itu di Hongkong pada awal Mei 2014. Laksmi memanggil ahli lukisan yang juga cucu Affandi, Selarti Venetzia menyatakan lukisan di rumah itu ternyata palsu.

"Ahli itu juga kemudian memastikan bahwa lukisan yang ada di rumah Widjojo itu palsu," ucap Imran.

Imran menuturkan penyidik kepolisian telah memastikan kapan lukisan itu ditukar pelaku yang diduga bekerja sama dengan orang di dalam rumah.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement