REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Provinsi Kalimantan Timur dikenal sebagai wilayah yang kaya akan berbagai sumber mineral. Baik, minyak, gas dan batu bara. Namun, tragisnya, menurut anggota DPR Komisi VII, Kurtubi, Kaltim masih mengalami mati lampu.
Selain itu, masalah lainnya, adalah pembangkit listrik yang dibangun di Kaltim. Meski kaya akan batu bara, anehnya Pemerintah malah membangun pembangkit listrik tenaga diesel yang biayanya sangat mahal.
"Apalagi jika bicara PNBP untuk energi, dana hasil tambang sangat minim kembali ke Kaltim," tutur dia, dalam diskusi Pertamina Goes To Campus 2015, "Energi untuk Negeri", Senin (5/5).
Belum lagi, ucap dia, elektrifikasi provinsi Kaltim baru 80 persen. Dimana, hal ini bermakna 20 persen rakyat Kaltim belum tersentuh listrik
Arti dari semuanya, menurut dia, tata kelola energi migas dan ketahanan energi di Indonesia masih kurang baik. Ia pun menyarankan segera dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara di Kaltim.
Pilihan terakhir, ucap dia, adalah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Hal ini karena wilayah Kalimantan sangat minim guncangan, khususnya gempa bumi.