Selasa 05 May 2015 10:00 WIB

Penetapan Idul Fitri Diprediksi Seragam Sampai 2025

Rep: c 93/ Red: Indah Wulandari
Kaum Muslim mengikuti Shalat Idul Fitri 1432 H di Kramat Raya, Jakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat/ca
Kaum Muslim mengikuti Shalat Idul Fitri 1432 H di Kramat Raya, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Meski rencana Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk menyamakan cara pandang terkait penetapan waktu 1 Ramadhan, 1 Syawal, dan Idul Adha belum menemui titik temu, muncul prediksi penetapan tanggal-tanggal tersebut seragam sampai tahun 2025 mendatang.

“Yang paling riskan itu Idul Fitri, kebetulan sampai 2019 bahkan ada yang memprediksi sampai 2025 kita sama. Jadi ada waktu panjang untuk membahas itu,” kata anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Marifat Iman, Senin (4/5).

Dia memaparkan, hingga saat ini kriteria-kriteria penetapan ketiga hari besar Islam tersebut  belum ada kesamaan dan kesepakatan. Sehingga, untuk sementara waktu masih menggunakan cara lama.

Meski begitu, menurutnya, pembahasan di kalangan pemerintah, astronom dan ormas Islam lainnya terus dilakukan.

Dia menambahkan, untuk tahun ini, di Indonesia penetapan tanggal 1 Ramadhan dan tanggal 1 Syawal sama. Yang berbeda hanya penetapan Idul Adha saja.

 

Lebih jauh ia memaparkan, sebenarnya tujuan kunjungan menteri ke Kantor PP Muhammadiyah di Jogja hanya untuk silaturahim. Namun, pada kunjungan tersebut juga digelar diskusi yang membahas penyamaan kalender.

 

“Tapi, karena kalender itu panjang, ujung-ujungnya terarahkan ke penyamaan tanggal 1 Ramadhan, 1 Syawal dan Idul Adha,” tambah dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement