Selasa 05 May 2015 13:44 WIB

Kompolnas: tak Logis Jika Kinerja Polri Diaudit Karena Kasus Novel

Rep: C32/ Red: Bayu Hermawan
Kriminolog Universitas Indonesia Prof Adrianus Meliala
Kriminolog Universitas Indonesia Prof Adrianus Meliala

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Polisi Nasional (Kompolnas), Adrianus Meliala mengatakan audit kinerja Polri memang perlu untuk dilakukan. Namun menurutnya hal tersebut jangan dilakukan, hanya karena kasus penangkapan penyidik KPK Novel Baswedan.

"Audit kinerja Polri jika dikaitkan dengan kasus Novel itu tidak logis," kata Adrianus kepada ROL, Selasa (5/4).

Ia menjelaskan, jika ada saran dari pihak Novel untuk adanya audit kinerja Polri itu benar, tapi kasus tersebut menurutnya bukan menjadi patokan utama. "Bahwa Polri berbuat salah itu iya dan kalau Polri perlu melakukan audit itu juga iya," ujarnya.

Adrianus menilai, kasus yang sekarang sedang dialami Novel terkait juga polemik antara KPK dan Polri merupakan kasus yang biasa saja. "Dan kalau Novel dibilang salah, ya tidak salah juga, makanya kalau dibilang Polri perlu adanya audit kinerja ya memang dibutuhkan," jelasnya.

Seperti diketahui, kuasa hukum Novel Baswedan, Asfinawati, meminta Kapolri Badrodin Haiti dan Presiden Joko Widodo mengaudit kinerja tim penyidik terhadap kasus Novel.

Karena menurutnya, terdapat kejanggalan dalam penangkapan dan penahanan Novel, di antaranya perubahan pasal yang disangkakan dan surat penahanan kliennya.

Selain itu, anggota tim kuasa hukum Novel lainnya, Muji Kartika Rahayu juga mengatakan, kasus Novel Baswedan bisa menjadi momentum untuk Polri lakukan reformasi organisasinya sendiri. Selain itu, reformasi dan audit kinerja memang harus dilakukan sendiri oleh Kapolri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement