Selasa 05 May 2015 14:06 WIB

Sejumlah Tokoh Hadiri Puncak Milad Bayt Alquran

Pengunjung menyaksikan pameran di Museum Istiqlal, Jakarta,Selasa (23/12).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pengunjung menyaksikan pameran di Museum Istiqlal, Jakarta,Selasa (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Alqur`an (LPMA) Badan Litbang Kemenag yang bertugas mengelola Bayt Alquran dan Museum Istiqlal (BQMI), Dr Muchlis Hanafi mengungkapkan sejumlah tokoh akan menghadiri puncak milad (ulang tahun) Bayt Alquran dan Museum Alquran.

Muchlis menjelaskan, Bayt Al-Qur`an dan Museum Istiqlal (BQMI) yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) genap berusia 18 tahun di bawah pengelolaan Kementerian Agama.

Sejak diresmikan Presiden Soeharto 1997, BQMI mendedikasikan dirinya sebagai pusat edukasi, konservasi dan rekreasi keagamaan, terutama yang terkait dengan Mushaf Alqur`an dan karya seni budaya bangsa yang bernafaskan Islam.

''Ini merupakan upayaKementerian Agama dalam melestarikan warisan budaya dan keagamaan Islam Nusantara, selain merupakan penghormatan dan penghargaan kita terhadap jasa para pendahulu,'' kata Muchlis Hanafi kepada Republika, Selasa (5/5).

Puncak acara milad dilaksanakan Rabu (6/5). Sejumlah tokoh, seperti Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, mantan Menteri Agama Maftuh Basyuni, Direktur Pusat Alqur`an, Prof Dr M Quraish Shihab dan Kabalitbang Kemenag Prof Dr Abdurrahman Mas`ud siap menghadiri acara tersebut.

''Pada acara puncak milad Bayt Alquran dan Museum Istiqlal tersebut akan dilaunching sejumlah produk kelitbangan, antara lain 36 judul tafsir Al-Qur`an digital,'' ungkap Muchlis Hanafi.

Muchlis mengungkapkan, Bayt Alquran memuat koleksi 23 mushaf kuno asli yang berusia ratusan tahun lalu. Selain itu, ada juga 365 mushaf kuno digital dan ratusan mushaf alquran cetak modern.

''Pengunjung Bayt Alquran dan Museum Istiqlal setiap bulannya rata-rata 9-10 ribu orang,'' ujarnya seraya menambahkan, 2014 lalu sebanyak 106.778 orang mengunjungi Bayt Alquran dan Museum Istiqlal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement