REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakmania menjanjikan aksi yang lebih besar jika surat tuntutan mereka yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo tidak ditanggapi. Sebab menurut Jakmania, hanya Presiden yang mampu menyelesaikan konflik antara Kemenpora dan PSSI.
"Surat sudah kami titipkan ke Menteri Sekretaris Negara. Kami akan terus kawal surat tuntutan. Jika tidak ditanggapi, kami akan gelar aksi lebih besar lagi," teriak seorang korlap dari panggung aksi Jakmania di depan Istana Presiden, Jakarta, Selasa (5/5).
Ketua Umum Jakmania, Richard Achmad mengatakan surat tuntutan dititipkan ke staf Mensesneg agar disampaikan ke Presiden Joko Widodo. Ia sudah meminta kontak pribadi Mensesneg agar bisa memantau perjalanan surat itu.
"Kami tidak bertemu Presiden karena tidak di tempat. Begitu juga dengan Mensesneg. Tapi, kami sudah bertemu stafnya dan meminta kontak pribadi menteri untuk mengkomunikasikan perjalanan surat tuntutan itu," kata Richard kepada ROL.
Ia berharap surat itu sampai ke Presiden. Sebab dalam surat itu ada penjelasan tentang kisruh Kemenpora dengan PSSI. Terkait kompetisi, Jakmania ingin ISL 2015 dapat berjalan kembali. Sebab dengan kompetisi itu Persija dan 17 klub lainnya bisa bersaing untuk merebut gelar juara liga.
Setelah surat itu diterima, Jakmania dibubarkan. Tak ada konflik dalam aksi itu. Hanya beberapa Jakmania yang menyalakan asap merah di atas bendera saat membubarkan diri. Selain itu beberapa spanduk juga dipasang di gerbang Monas yang berhadapan langsung dengan Istana.
"#Rip PSSI, Kembalikan hiburan kami" begitu isi salah satu spanduk Jakmania di gerbang Monas.