REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Leo Nababan menyebut politisi senior partai beringin Akbar Tandjung memperkeruh suasana dengan mengusulkan penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
"Terkait usul Bang Akbar Tandjung Munaslub bulan depan, saya katakan Bang Akbar sabar lah, mari patuh terhadap azas hukum dan peraturan, jangan memperkeruh suasana," kata Leo di Jakarta, Selasa (5/5).
Leo menekankan Mahkamah Partai Golkar sudah mengesahkan hasil Munas Jakarta, dibawah kepemimpinan Agung Laksono, serta mengamanatkan bahwa Munas Golkar selanjutnya akan diselenggarakan selambatnya Oktober 2016.
Sehingga menurut dia, tidak perlu penyelenggaraan Munaslub layaknya diusulkan Akbar Tandjung. "Lagi pula, 'legal standing' apa bang Akbar mengatakan (mengusulkan) itu. Sekarang itu Ketua Dewan Pertimbangan Golkar yang tercatat di Kemenkumham adalah Pak Siswono Yudhohusodo, bukan Bang Akbar lagi," tegas dia.
Leo menekankan, saat ini Golkar memiliki jutaan kader di seluruh Indonesia. Dia meminta Akbar Tandjung tidak berperilaku seolah-olah sebagai orang yang paling bisa mengurus Golkar. "Bila perlu Bang Akbar saya undang di Munas 2016 untuk ikut pemilihan ketua umum Golkar, saya akan fasilitasi," jelas dia.
Sebelumnya Akbar Tandjung merekomendasikan penyelenggaraan Munaslub Partai Golkar sebagai jalan terakhir untuk bisa segera menyelesaikan konflik dan ikut pada pilkada serentak Desember 2015. Akbar menilai jalan islah kedua kubu di Partai Golkar tidak bisa lagi ditempuh, dan proses pengadilan yang berlangsung tidak jelas kapan berakhir. Sedangkan pendaftaran pilkada semakin mendekati batas waktu.