Rabu 06 May 2015 01:23 WIB

Roadmap Diharapkan Akselerasi Pasar Modal Syariah

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Muliaman Hadad
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Muliaman Hadad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sadar pangsa pasar modal masih kecil, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhirnya meluncurkan roadmap pengembangan pasar modal syariah. Yang terpenting dari keseluruhan proses adalah implementasi dengan komitmen bersama semua pemangku kepentingan.

Dengan upaya ini, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Darmansyah Hadad berharap animo masyarakat bisa makin antusias berperan di pasar modal nasional.

Harapan terhadap pasar juga besar, bisa jadi tempat mengakses sumber dana pembangunan dan pembiayaan selain bank. Karena itu pasar modal harus kredibel, memiliki infrastruktur baik, transparan dan memiliki kepastian hukum sehingga tidak ada yang merasa dirugikan.

''Di negara maju dan berkembang, peran pasar modal sebagai sumber pembiayaan makin besar setelah sebelumnya mengandalkan bank,'' tutur Muliaman dalam peluncuran logo, slogan dan roadmap pasar modal syariah, Selasa (5/5).

Karena perbankan, pasar modal dan industri non bank seperti beradik, bisa didorong bersama dengan kebijakan kondusif. Dengan begitu,OJK berharap bisa membuat pendekatan konstruktif dan mendorong model pembiayaan komprehensif sehingga semua segmen bisa terlayani.

Dengan revitalisasi aturan modal ventura diharapkan banyak UKM yang bisa berbank hingga bisa maju hingga bisa go public.

''Pasar modal harus menyiapkan diri karena mungkin akan ada pergeseran signifikan saat masyarakat paham tentang investasi dan mencari sumber dana jangka panjang,'' kata Muliaman.

Dengan edukasi dan sosialisasi, pasokan dan permintaan produk pasar modal juga diharapkan meningkat yang diharapkan bisa menambah likuiditas. Terlebih, proyek pembangunan kini bisa jadi underlying penerbitan sukuk.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan roadmap ini disusun karena pangsa pasar modal syariah masih kecil dibanding potensinya. Sementara pemahanan masyarakat dan pelaku juga rendah.

''Roadmap ini mencerminkan semangat regulator dan pelaku pasar modal syariah menghadapi perubahan sehingga bisa ada akselerasi yang strategis, terencana dan terukur dalam lima tahun ke depan,'' ungkap Nurhaida.

Yang terpenting dari semua adalah implementsi dengan komitmen dan partisipasi semua pemangku kepentingan. Roadmap diharapkan bisa terwujud sesuai jangka waktu yang ditentukan.

OJK mencatat sudah ada 31 manajer investasi yang melayani transaksi syariah, 78 produk reksadana syariah, 17 bank kustodian pembayar, delapan perusahaan sekuritas yang melakukan  online trading syariah, satu bank syariah pembayar settlemen, 337 emiten dalam DES dan 15 emiten yang sukuknya masih outstanding.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement