Rabu 06 May 2015 06:13 WIB

Peserta Pemilu Mesir Diramaikan Muslim yang Bersinar di Parlemen Inggris

Rep: C30/ Red: Erik Purnama Putra
Politikus Muslim di parlemen Inggris ikut pemilu di Mesir.
Foto: Standard
Politikus Muslim di parlemen Inggris ikut pemilu di Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Ibu kota Mesir, Kairo saat ini sedang diramaikan serangkaian kampanye yang merupakan tahap akhir dari pemilu. Dilansir dari OnIslam, beberapa calon peserta pemilu ini adalah para politisi Muslim yang bersinar di ranah politik Inggris.

Pertama, Sajid David, lahir pada tahun 1969. David belajar ekonomi dan politik di Exeter University. David juga menjadi wakil presiden termuda dalam sejarah Chase Manhattan Bank pada usia 24 tahun sebelum heandhunted oleh Deutshe Bank. Pada April 2014 lalu, David juga ditunjuk sebagai menteri Muslim kedua dalam pemerintahan David Cameron.

Kedua, Sadiq Khan, lahir pada 1970. Pada satu dekade lalu, Khan memasuki parlemen, kemudian pada 2007, diangkat menjadi asisten pemerintah yang bertanggung jawab untuk urusan perlemen. Dua tahun kemudian, Khan dipercaya sebagai menteri negara di bidang transportasi, dan saat itu ia menjadi Muslim pertama di kabinet.

Ketiga, Khalid Mahmood. Lahir pada tahun 1961 di Pakistan, dan pada 1990-1993, politikus Muslim tersebut  dilatih menjadi seorang insinyur di Birmingham City Councillor Inggris. Pada 2001, Mahmood memasuki parlemen dan pada tahun 2005 Mahmood terpilih kembali sebagai anggota parlemen untuk Birmingham Perry Barr.

Keempat, Anas Sarwar (32), pada Mei 2010, ia menggantikan ayahnya duduk di parlemen setelah memenangkan pemilihan kursi central Glasgow. Sarwar sebelumnya adalah seorang dokter gigi dan kini menjadi anggota perlemen termuda.

Kelima, Rehman Chisti mempelajari ilmu hukum di University of Wales, Aberystwyth Losmen sekolah  pengadilan hukum. Chisti bekerja sebagai pengecara sebelum akhirnya kini mengejar karirr politiknya. Chisti menjadi politikus konservatif pada usia 37 tahun, dan dalam pemilihan umum tahun 2010, Chisti terpilih sebagai anggota parlemen untuk Gilingham dan Rainham.

Keenam, Yasmin Qureshi. Lahir di Pakistan pada tahun 1963 dan pindah ke Inggris saat berusia sembilan tahun. Yasmin mengambil gelar sarjana hukum di London South Bank University. Politikus partai buruh itu menjadi parlemen pada Mei 2010 dalam pemilihan umum untuk Bolton South. Yasmin menjadi anggota parlemen Muslim perempuan pertama.

Ketujuh, Shabana Mahmood dari keluarga Kashmir lahir di Birminghampada 1980. Mahmood mengenyam pendidikan di Oxford  kemudian bekerja sebagai pengacara. Pada 2010, politikus partai buruh itu menjadi anggota parlemen  untuk Birmingham. Shabana Mahmood juga salah satu wanita Muslim pertama yang menjadi anggota parlemen di Inggris.

Kedelapan, Rushnara Ali. Lahir di Bangladesh dan saat usia tujuh tahun pindah ke Inggris, kemudian menimba pendidikan di Oxford. Ali ditempatkan di institut penelitian kebijakan publik, kementerian luar negeri dan persemakmuran dan home office.

Ali juga memenangkan Bethnal Green dan kursi Bow di parlemen untuk Birmingham Ladywood pada 2010. Dia juga menjadi salah satu wanita Muslim pertama yang menjadi anggota parlemen Inggris.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement