REPUBLIKA.CO.ID, CAWANG -- Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Deudeuh Alfi Sharin alias Tata Chubby.
Priyo Santoso, pelaku pembunuhan, melakukan 27 adegan dalam rekonstruksi tersebut yang dimulai dari kamas kos korban di Tebet, hingga Stasiun Cawang.
Usai melakukan rekonstruksi pembunuhan Tata Chubby di kamar kosnya di Tebet, pelaku kemudian langsung dibawa ke Stasiun Cawang untuk melakukan reka adegan pembuangan kunci.
Di stasiun Cawang, setidaknya Priyo melakukan dua adegan. Adegan pertama, ia turun dari taksi dan sempat terdiam dulu dibawah pohon. Ia sempat merenung setidaknya sepuluh menit. Setelah itu dia memasuki peron kereta dan menduduki salah satu kursi tunggu di Peron.
Dalam adegan ke-27, menampilkan Priyo yang sempat kembali memikirkan pembunuhan yang baru saja ia lakukan terhadap Tata Chubby. Ia membuka tas, dan kemudian membuang kunci kamar Deudeh di selokan samping Stasiun Cawang.
Total keseluruhan adegan yang dilakukan dalam rekonstruksi ada 28. Namun, adegan ke 28 tidak dilakukan karena adegan tersebut merupakan adegan Priyo menaiki KRL. Sebab tak ada KRL yang lewat dan rekonstruksi sudah menyita banyak perhatian warga, adegan ke 28 tidak dilakukan.
Iring iringan rekonstruksi adegan selesai pada adegan ke 27. Priyo dan seluruh pertugas kepolisian langsung menuju ke Polda Metro Jaya. Iring iringan kepolisian terdiri dari satu buah mobil Jatanras, satu buah mobil Inavis, satu bus Polisi, satu buah taksi untuk melakukan reka ulang, serta satu mobil hitam avanza.