REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari ini, tim evakuasi akan kembali mencari pendaki WNI yang terjebak gempa di Gunung Himalaya, Nepal. Duta Besar RI untuk Bangladesh dan Nepal, Iwan Wiranataatmadja mengatakan, kondisi yang sangat sulit di wilayah Langtang menjadi salah satu kendala upaya pencarian dan evakuasi.
Saat ini, evakuasi hanya dapat dilakukan oleh spesialis SAR dari Nepal yang memiliki peralatan memadai. "Karena itu, proses tersebut akan dikoordinasikan oleh Angkatan Bersenjata Nepal. Sesuai arahan Menlu, tim yang masih ada di Kathmandu akan terus memberikan dukungan yang memungkinkan bagi upaya yang dilakukan Angkatan Bersenjata Nepal,” ujar Iwan, Rabu (6/5).
Pada hari ini, tim yang terdiri dari 13 orang dokter anggota tim kembali berkunjung ke Rumah Sakit Tribuvan Teaching University (TTU), Kathmandu untuk mengidentifikasi sekitar 120 WNI yang dikhabarkan telah dievakuasi dari lokasi yang terimpa longsoran salju di Langtang.
Sementara, tiga WNI pendaki Himalaya dipastikan berada di Guest House Gunung Himalaya. Namun, belum dapat dikontak dan ditemukan hingga saat ini meskipun telah dilakukan pencarian menggunakan helikopter.
Kadek Andana, 27 tahun, dan Alma Parahita, 32 tahun, dan Jeroen Hehuwat, 39 tahun, adalah tiga warga Bandung yang diduga hilang di Nepal. Kadek dan Alma merupakan pasangan suami istri yang baru menikah pada Maret 2015 lalu. Mereka berdua tergabung di THC sejak 2007 dan kerap bareng naik gunung. Sedangkan Jeroen, saat ini bekerja sebagai engineer di perusahaan swasta di Jakarta. Alumni Institut Teknologi Bandung angkatan 1993 ini bergabung dengan THC sejak tahun 1989.
Sampai saat ini sudah lebih dari 7.000 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,8 skala richter di Nepal, lebih dari 14 ribu jiwa mengalami cedera. Diperkirakan jumlah korban masih akan bertambah.
Pusat gempa terletak di wilayah Gorkha dan banyak jalan untuk mencapai kawasan-kawasan pegunungan tertutup tanah longsor. Pemerintah Nepal sebelumnya meminta kepada negara-negara yang memberi bantuan agar mengirimkan lebih banyak helikopter untuk mengangkut para korban.