REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo mengaku sangat prihatin terhadap isi sabda raja. Ia mengatakan, salah satu isinya, kata 'Assalamu'alaikum' tidak boleh digunakan di dalam Keraton Yogyakarta. Selain itu, juga menghilangkan gelar Khalifatullah pada Sultan.
Hal itu diungkapkan GBPH Prabukusumo saat berziarah di makam raja-raja Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (6/5), dengan didampingi adik-adik Sultan yang berasal dari luar kota.
Ziarah ini, kata Prabukusumo, dimaksudkan untuk memintakan maaf kesalahan Sri Sultan Hamengku Buwono X yang telah mengeluarkan sabdaraja yang dinilai melenceng dari paugeran Keraton Yogyakarta.
Upaya ini diharapkan agar Sultan HB X mencabut sabda raja yang membolehkan penggunaan kata 'Assalamu'alaikum' di dalam keraton dan mengembalikan gelar khalifatullah kepada Sultan.
Untuk menampung aspirasi masyarakat, Keluarga Kraton Yogyakarta akan menerima aspirasi dari masyarakat luas. Rencananya di rumah GBPH Yudhaningrat, pada Kamis (7/5) besok pukul 10.00 -- 15.00.