Rabu 06 May 2015 19:50 WIB

Tim ATC Evakuasi Lima Jasad Korban Longsor Pangalengan

Rep: c01/ Red: Dwi Murdaningsih
 Sejumlah personil gabungan TNI, Basarnas dan polisi melakukan pencarian korban longsor di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Rabu (6/5). (Republika/Septianjar Muharam)
Foto: Republika/Septianjar Muharam
Sejumlah personil gabungan TNI, Basarnas dan polisi melakukan pencarian korban longsor di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Rabu (6/5). (Republika/Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim Rescue Aksi Cepat Tanggap (ATC) bersama aktivis Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Jawa Barat bergabung dengan tim evakuasi dari TNI, Brimob, Tagana, Basarnas, Tim Rescue dari PT Geothermal Star Energy serta BPBD untuk terjun ke lokasi Longsor di Pangalengan, Kabupaten Bandung. Hingga kemarin, tim gabungan tersebut berhasil mengevakuasi lima jenazah korban longsor yang salah satunya adalah balita.

Ada dua tim dari ATC dan MRI yang terjun langsung ke lokasi bencana untuk membantu evakuasi korban lonsor. Tim pertama yang terdiri dari delapan personel telah diturunkan pada Selasa sore (5/5). Pada Rabu (6/5), tim kedua yang terdiri dari 12 personel turut bergabung ke lokasi bencana.

Kedua tim yang turun tidak hanya melakukan proses penyelamatan korban. Kedua tim juga bertugas untuk melakukan persiapan distribusi bantuan layanan kebutuhan primer kepada para korban.

Salah satu relawan MRI Jawa Barat, Asep Heri, menyatakan kontur tanah di lokasi bencana merupakan wilayah pegunungan dan perbukitan milik PT Perhutani. Mengingat dalamnya longsor yang terjadi, Asel memperkirakan upaya penyelamatan termasuk pencarian jenazag akan memakan waktu cukup lama. Untuk bisa mempersingkat waktu, Asep berharap ada alat berat tambahan yang diturunkan untuk mempermufah proses penyelamatan dan evakuasi.

“Selama ini baru satu alat berat yang diturunkan dari  PT Geothermal Star Energy,” jelas Asep.

Vice President ACT Insan Nurrohman mengapresiasi kekompakkan tim penyelamat gabungan yang terjun langsung ke lokasi bencana. Kekompakkan para tim penyelamat, lanjut Insan, menunjukkan keseriusan semua pihak untuk merespon bencana dengan tanggap. Dari bencana ini, Insan berharap masyarakat dapat mengambil pelajaran untuk terus saling membantu melalui aksi sosial maupun pemberian bantuan kemanusiaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement