Rabu 06 May 2015 20:32 WIB

Ungkap Korupsi SKK Migas, Victor Mengaku Terima Ancaman

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ilham
Suasana Kantor SKK Migas
Foto: Republika/ Aditya Pradana Putra
Suasana Kantor SKK Migas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipudeksus) Bareskrim Polri, Brigjen Victor Edy Simanjuntak mengaku menerima ancaman terkait pengungkapan kasus korupsi SKK Migas. Karena alasan tersebut, Victor enggan mengungkap identitas lima saksi yang diperiksa.

"Saksi enggak boleh diungkap karena bahaya, saya sendiri sudah diancam, ada kemungkinan saya digusur dari situ," ujarnya di Bareskrim Polri, Rabu (6/5).

Victor tidak menjelaskan maksud ancaman akan digusur. Namun, Victor akan melawan ancaman tersebut jika pengancam melakukan berbagai cara untuk menggusurnya.

Sejauh ini, Victor menjelaskan, telah memeriksa lima saksi. Tiga diperiksa sebelum penggeledahan dan dua saksi lainnya hari ini.

Pelanggaran dalam kasus tersebut, kata Budi, karena proyek dilakukan dengan cara penunjukan langsung tanpa mengikuti aturan. Semestinya, sebelum penunjukan harus ada lelang dan panitia penilai. "Gawatnya, April 2009 sudah ada penjualan, tapi kontrak kerja baru Oktober," kata Victor.

Sebelumnya, Bareskrim Polri melakukan penggeledahan terhadap kantor SKK Migas. Kasus ini, disebut-sebut satu dari tiga kasus korupsi besar yang sedang dibidik Bareskrim Polri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement