Rabu 06 May 2015 21:03 WIB

Longsor Susulan Masih Mengancam, Warga harus Direlokasi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Maman Sudiaman
 Sejumlah personel gabungan TNI, Basarnas, dan polisi melakukan pencarian korban longsor di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Rabu (6/5).   (foto : Septianjar Muharam)
Sejumlah personel gabungan TNI, Basarnas, dan polisi melakukan pencarian korban longsor di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Rabu (6/5). (foto : Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Warga di sekitar lokasi longsor di Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung harus direlokasi. Tujuannya agar warga terhindar dari ancaman longsor susulan. Hal ini dilakukan karena potensi longsor susulan bisa saja terjadi mengingat struktur tanah di kawasan tersebut yang rawan longsor.

Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Surono, kawasan tersebut memang rawan longsor. Pergerakan tanah pun diprediksi akan terus terjadi, terlebih dengan masih tingginya curah hujan saat ini.

"Harus mengungsikan masyarakat ke tempat aman, karena berkembang terus. Yang jelas kondisinya seperti itu, dari karakteristik rawan longsor," ujar Surono di kantor Badan Geologi Kementerian ESDM, Rabu (6/5).

Surono mengatakan, permukiman penduduk tidak terlalu jauh dengan bagian bawah gerakan tanah. Menurutnya, lokasi gerakan tanah dengan pemukiman hanya berjarak 200 meter. Hampir seluruh kawasan di Pangalengan rawan longsor. Hal ini dikarenakan di Pangalengan terdapat gunung api yakni Gunung Wayang.

"Daerah vulkanik ini (tanahnya) subur, tapi labil. Jadi hanya sedikit wilayah di Pangalengan yang betul-betul safe,"katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement