REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Militer Mesir, Rabu, menembak mati tiga orang bersenjata dari Palestina, yang menyusup melalui terowongan penyeludupan di kota Rafah, Sinai, yang berbatasan dengan Gaza, kata pejabat keamanan setempat.
Mereka mengatakan bahwa "warga Palestina bersenjata" itu dan militer bentrok di daerah penyangga, yang didirikan di sepanjang daerah perbatasan tersebut.
Warga bersenjata tersebut menyusup melalui salah satu terowongan, yang biasa digunakan untuk mengangkut pasokan bahan bakar dan makanan ke Jalur Gaza.
Kairo menuduh gerakan Hamas, yang saat ini menguasai Gaza, menggunakan terowongan penyelundupan tersebut untuk menyusup ke Mesir dan membantu kelompok keras, yang melakukan serangan berkala terhadap pasukan keamanan di Semenanjung Sinai.
Tentara Mesir mengatakan telah menghancurkan ratusan terowongan bawah tanah, terutama sejak penggulingan Presiden Mesir Mohamed Morsi pada Juli 2013.
Kelompok jihad Negara Islam cabang Mesir telah melancarkan beberapa serangan mematikan di Sinai kendati keamanan ketat.
Zona penyangga didirikan setelah 30 tentara tewas dalam sebuah serangan yang terjadi di Sinai Utara pada Oktober lalu.
Pemerintah Mesir juga telah mengesahkan undang-undang hukuman penjara seumur hidup untuk mereka yang membangun atau menggunakan terowongan ilegal.
Kelompok jihad mengungkapkan bahwa serangan mereka merupakan pembalasan atas tindakan keras pemerintah yang berlaku brutal terhadap para pendukung Morsi di mana ratusan orang tewas dan ribuan lainnya dipenjara.