REPUBLIKA.CO.ID, PANGALENGAN -- Karena terkendala cuaca, pencarian korban longsor di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, untuk sementara dihentikan dan akan dilanjutkan Kamis (7/5) pagi.
"Penghentian kegiatan evakuasi ini karena kondisi cuaca hujan yang tidak memungkinkan jika terus dilanjutkan," kata
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0609 Kabupaten Bandung Letkol ARH Tri Sugianto, selaku Ketua Satuan Penanggulangan Longsor Pangalengan, Rabu (6/5).
Turunnya hujan dikhawatirkan berpotensi membuat tebing-tebing tinggi di sekitar kampung mengalami longsor. Demi menjaga keamanan petugas, proses evakuasi menurutnya harus dihentikan. "Agar tidak menimbulkan risiko kepada petugas, makanya kami hentikan, apalagi hujan terus turun," kata Tri.
Menurutnya tim evakuasi akan melakukan rapat evaluasi atas pencarian korban. "Kami akan membuat perencanaan untuk besok," ujar dia. Besok, lanjut dia, bakal ada penambahan satu alat berat lagi untuk membantu proses evakuasi. Untuk titik pencarian, tetap pada tiga titik, daerah pemukiman, area kolam pemancingan dan area hutan pinus.
Seperti dilaporkan sebelumnya, bencana longsor diduga akibat meledaknya pipa panas bumi milik Star Energi Geothermal itu terjadi di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Selasa, sekitar pukul 14.40 WIB. Akibatnya empat warga sekitar tewas, delapan orang dilaporkan tertimbun longsoran tanah.
Bencana itu menimbulkan kerugian materi yakni merusak permukiman warga. Selain itu, 55 Kepala Keluarga mengungsi karena rumahnya terkena dampak dan terancam bencana longsor. "Yang meninggal empat orang, belum ditemukan delapan orang, kemungkinan itu bisa berkuurang atau bertambah," kata Kepala Polres Bandung AKBP Erwin Kurniawan di Bandung, Rabu