Rabu 06 May 2015 22:46 WIB

Zulkifli Hasan: Perbedaan Itu Telah Selesai

Rep: Agus Raharjo/ Red: Djibril Muhammad
 Ketua umum PAN Zulkifli Hasan hadir dalam acara pelantikan pengurus DPP dan Pembukaan Rakernas I PAN di Jakarta, Selasa (6/5) malam.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua umum PAN Zulkifli Hasan hadir dalam acara pelantikan pengurus DPP dan Pembukaan Rakernas I PAN di Jakarta, Selasa (6/5) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan membuka pelantikan dan rapat kerja nasional PAN pertama, Rabu (6/5). Dalam pidato politiknya, Zulkifli menegaskan bahwa PAN berkomitmen untuk menjadi rumah besar bagi bangsa Indonesia.

Menurutnya, ini adalah cita-cita partai berlambang matahari terbit ini sejak pertama didirikan pada 1998 lalu. Kebhinekaan, kata Zulkifli, adalah sebuah anugerah dari Tuhan, bukan semata-mata fakta yang ada di Indonesia.

Jadi, ia melanjutkan, konsensus empat pilar seharusnya bukan hanya jadi ideologi bagi kader PAN, melainkan harus mewujud pada perilaku. Sebab itu, garis politik PAN adalah menghapus perbedaan etnik maupun ras dan agama.

"Perbedaan itu sudah selesai,kita semua ada di rumah besar Indonesia," kata Zulkifli Hasan dalam pidato politiknya, Rabu (6/5).

 

Ketua MPR RI itu menambahkan, saat ini musuh besar bangsa Indonesia adalah kemiskinan, kesenjangan ekonomi, radikalisme serta intoleransi. Zulkifli meminta semua pihak untuk dapat bekerja bersama menghadapi tantangan yang ada ini.

Dalam pelantikan PAN, juga dijadikan sebagai ajang silaturahim seluruh pimpinan partai politik. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran pimpinan partai pendukung Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Selain pimpinan seluruh parpol, turut hadir Presiden Joko Widodo. Ini adalah pertemuan pertama kali seluruh pimpinan parpol dalam satu acara. Sebab, di luar, persaingan politik antar dua koalisi terus berlanjut di parlemen pasca pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun lalu.

PAN, kata Zulkifli menyadari adanya persaingan antar parpol ini. Namun, pihaknya berharap agar persaingan antar teman-teman di parpol didasari dengan semangat kebaikan untuk bangsa dan negara Indonesia.

"Menempatkan kepentingan rakyat dan politik kebangsaan di atas segalanya," katanya menegaskan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement