Rabu 06 May 2015 23:54 WIB

BMKG Minta Pemerintah Waspadai Kebakaran Riau Akhir Mei

Kebakaran hutan dan lahan di Desa Buruk Bakul, Bengkalis, Riau, Jumat (13/2).
Foto: Antara
Kebakaran hutan dan lahan di Desa Buruk Bakul, Bengkalis, Riau, Jumat (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU  -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika meminta pemerintah untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla yang berpeluang terjadi saat musim kemarau melanda Provinsi Riau pada akhir bulan Mei ini.

"Mulai akhir Mei, Riau diprakirakan akan mulai kemarau hingga bulan September," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin, Rabu (6/5).

Ia mengatakan, pola arah angin pada bulan Mei akan berhembus dari Selatan ke Timur Laut dan Utara. Ini berarti saat kebakaran hutan dan lahan di Riau tidak ditangani secara cepat, lanjutnya, maka polusi asap dipastikan akan kembali mencapai negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

"Kalau sampai terjadi bencana asap akibat kebakaran, pasti mengarah ke negara tetangga," ujarnya.

Karena itu, Sugarin menilai keputusan pemerintah yang menetapkan status siaga darurat sangatlah tepat untuk segera melakukan langkah-langkah pencegahan.

"Sudah tepat kebijakannya, tinggal bagaimana nanti pemerintah mengeksekusinya dilapangan dan harus didukung semua pihak," katanya. "Iya, siaga darurat diperpanjang mulai Mei hingga Oktober," tegas Siti Nurbaya.

Upaya pencegahan Karhutla yang paling utama akan dilakukan pemerintah adalah melakukan penyekatan kanal (canal blocking) di delapa daerah yang rawan Karhutla di Riau. Pelaksanaan program itu dibiayai lewat anggaran BNPB, dan akan mengerahak pasukan TNI-Polri dalam pelaksanaannya.

Selain penyekatan kanal, upaya persiapan pencegahan Karhutla adalah dengan penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran lahan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement