REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Badan Investigasi Kecelakan Udara Perancis (BEA) melaporkan bahwa, co-pilot Germanwings Andreas Lubitz sengaja melakukan manuver sebelum menabrakkan pesawat di Pegunungan Alpen. Lubitz diketahui telah mengatur autopilot sebanyak lima kali dan menurunkan ketinggian hingga 100 kaki dalam penerbangan dari Barcelona menuju Dusseldorf.
"Kami tidak bisa berspekulasi alasan Lubitz melakukan itu, berdasarkan penyelidikan dia telah merubah pengaturan autopilot selama beberapa kali," ujar Direktur Investigasi BEA Remi Jouty, Kamis (7/5).
Menurut Jouty, berdasarkan rekaman kokpit yang diterjemahkan dari kotak hitam, Lubitz sengaja melakukan pengaturan ketinggian yang berbeda. Hal tersebut, diduga sebagai latihan manuver sebelum dia menabrakkan pesawat nahas itu. Jouty mengatakan, ketika Lubitz sendirian di ruang kokpit dia meminta untuk turun di ketinggian 100 kaki selama tiga detik.
Kemudian, Lubitz meminta naik di ketinggian 49 ribu kaki dan stabil lagi di ketinggian 35 ribu kaki. Kurang dari dua menit, dia meminta turun lagi di ketinggian 100 kaki. Permintaan mengatur ketinggian tersebut diduga sebagai latihan bagi Lubitz untuk melakukan manuver sebelum dengan sengaja menabrakkan pesawat yang menewaskan 150 penumpang tersebut.
"Permintaan tersebut tidak dicurigai oleh petugas pengendali lalu lintas udara karena dia tidak menyimpang dari rencana penerbangan," kata Jouty.