REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengungkapkan PAN terbuka untuk perjanjian kerjasama atau konvensi dengan siapapun untuk maju menjadi calon presiden pada Pilpres 2019 mendatang.
"PAN akan melangsungkan konvensi secara terbuka dan kompetitif untuk memilih calon presiden dan wapres dalam pilpres 2019 mendatang," kata Zulkifli Hasan di acara pelantikan dan Rakernas PAN, di Jakarta, Rabu (6/5) malam.
Zulkifli langsung mengarahkan pernyataannya itu pada tokoh partai dan nasional yang menghadiri pembukaan acara Rakernas PAN tersebut yang dilangsungkan di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan.
Dia juga memberi sinyal akan melakukan dukungan yang serius pada para tokoh tersebut jika mau dicalonkan sebagai presiden dan melakukan konvensi dengan partai berlambang matahari tersebut dengan menggunakan latar panggung.
"Pak Presiden, Ibu Mega, Pak Prabowo, Pak Aburizal dan semuanya, jika kita lihat di belakang belum ada gambar, hanya logo PAN dan bendera Merah Putih. Mudah-mudahan tahun 2017 nanti, salah seorang di ruangan ini melalui konvensi akan kami pajang gambarnya di acara-acara," ujarnya.
Hal itu, kata Zulkifli, tidak lepas dari target partai yang berniat membangun kekuatan dalam menyambut pileg dan pilpres serentak pada tahun 2019 mendatang yang menurutnya akan menimbulkan banyak dinamika sosial dan politik.
"Namun itu wajar, artinya demokrasi di Indonesia berkembang. Parpol memegang kunci untuk membawa dinamika itu dan memastikan keberhasilan pekerjaan pekerjaan itu (membangun demokrasi)," ujarnya.
Dalam acara pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2015-2020 dan rapat kerja nasional tahun 2015 partai itu, dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan beberapa pesohor negeri lainnya.
Mereka antara lain Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid, Ketua Harian DPP Demokrat Syarif Hasan, Ketua DPP Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie.
Selain itu Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Dewan Pertimbangan PAN Sutrisno Bachier, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Presiden PKS Anis Matta, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua PKPI Sutiyoso dan Ketua PPP Djan Farid.
Sementara Menteri Kabinet Kerja yang hadir antara lain Menko Polhukam Tedjo Edhi Purdijatno, Mendagri Tjahjo Kumolo dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan serta pentolan PAN Amien Rais yang datang setelah para pesohor negeri lainnya telah pulang.