Kamis 07 May 2015 12:02 WIB

Setiap Hari, Tiga Kecelakaan Lalin Terjadi di Jalur 'Tengkorak' Pantura

Rep: lilis sri handayani/ Red: Agus Yulianto
Tabrakan mobil - ilustrasi
Tabrakan mobil - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Tingkat kecelakaan lalu lintas di jalur 'tengkorak' Kabupaten Indramayu, cukup tinggi. Dibutuhkan kesadaran para pengguna kendaraan dan masyarakat untuk mengatasi hal tersebut.

Berdasarkan data dari Polres Indramayu, Kamis (7/5), sepanjang Januari - April 2015, tercatat ada 327 kasus kecelakaan lalu lintas. Dari jumlah kasus itu, menimbulkan korban tewas hingga 89 orang.

''Angka kecelakaan lalu lintas di Indramayu ini memang cukup tinggi,'' ujar Kapolres Indramayu, AKBP Wijonarko.

Wijonarko menyebutkan, dari jumlah total kecelakaan dalam empat bulan terakhir itu, terdiri dari 91 kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada Januari 2015. Pada bulan itu, terdapat 37 korban tewas akibat kecelakaan.

''Jadi setiap hari (pada Januari 2015), ada dua sampai tiga kecelakaan, dengan korban tewas satu sampai dua orang,'' kata Wijonarko.

Pada Februari 2015, terdapat 76 kejadian kecelakaan, dengan jumlah korban tewas mencapai 25 orang. Sedangkan pada Maret, kecelakaan menurun menjadi 67 kejadian, dengan jumlah korban tewas mencapai 11 orang.

Namun, lanjut Wijonarko, kejadian kecelakaan lalu lintas kembali naik pada April menjadi 93 kasus. Dari jumlah itu, korban tewas sebanyak 16 orang.

Wijonarko mengakui, Kabupaten Indramayu memang rawan terjadi kecelakaan lalu lintas. Pasalnya, jalur pantura Indramayu sepanjang 68 km, menjadi titik lelah bagi kendaraan dari arah Jakarta menuju Jateng maupun sebaliknya.

Selain itu, kecelakaan lalu lintas juga dipengaruhi ketidakmampuan pengendara dalam mengemudikan kendaraannya. Hal itu terutama kalngan pelajar maupun remaja, yang belum memiliki surat izin mengemudi (SIM).

''Untuk berkendara, harus benar-benar siapkan diri. Jangan lupa juga cek kendaraan sebelum berangkat,'' tegas Wijonarko.

Wijonarko menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, maka remaja yang belum cukup umur harus dicegah agar tidak mengendarai kendaraan bermotor. Langkah ini memerlukan kesadaran dari para orang tua agar tidak memberikan sepeda motor kepada  anaknya yang belum cukup umur untuk berkendara.

''Kami juga sudah memberikan pendidikan (mengenai keselamatan dan keamanan berkendara) ke sekolah-sekolah,'' terang Wijonarko.

Tak hanya itu, para pengendara yang merasa lelah atau mengantuk saat mengemudi sebaiknya tidak memaksakan diri untuk tetap mengemudi. Mereka sebaiknya beristirahat terlebih dulu.

Ketika disinggung mengenai kondisi jalur pantura Indramayu, Wijonarko mengakui masih ada sejumlah ruas jalan yang berlubang-lubang. Meski lubang-lubangnya kecil, namun hal itu bisa menimbulkan kerawanan terjadinya kecelakaan.

Wijonarko menyatakan, akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi kerusakan jalan tersebut. Dengan demikian, kondisi jalur pantura sudah dalam kondisi baik, terutama saat arus mudik mendatang.

Dari seluruh ruas jalur pantura Indramayu, kondisi jalan berlubang di antaranya terletak di Kecamatan Lohbener, Kandanghaur, dan Widasari. Namun, untuk jalur di daerah Widasari, sedang dilakukan upaya penambalan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement